Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Neno Warisman dan Pengamen Super VIP

29 Agustus 2018   12:12 Diperbarui: 29 Agustus 2018   13:46 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kritik sosial yang dinyatakan pun bukan semata asal menuduh pihak pemerintah, penguasa, atau pengusaha yang membuat mereka "tersingkir" padahal lagu dan puisi yang itu-itu juga, kadang menyindir sarkas atas keberadaan penumpang sebagai  pihak yang berbeda dengan mereka, padahal belum tentu bukan keadaan berkebalikan dengan keberadaan mereka. Apa yang ia sampaikan dan tampilkan sangat normatif, obyektif, dan memang adanya.

Ia memang meminta saweran, namun bukan merugikan siapapun. Batasan yang jelas, ia cukup realistis tidak hanya meminta sedekah tanpa tahu kondisi yang ia mintai. Sangat patt mendapatkan apresiasi.

Dalam konteks yang sama, membaca dan mendengar berita Neno Warisman, jadi ingat, ia menggunakan kesempatan untuk mengeluarkan uneg-unegnya. Boleh saja bahwa ia mau mengemukakan pendapat yang tidak sempat ia nyatakan dengan leluasa, namun apakah benar dengan menggunakan alat komunisi di pesawat?

Hayo, jangan salahkan penanganan serius soal ini, penerbangan memiliki regulasi yang sangat ketat, karena urusannya nyawa dan tidak ada pegangan apapun di udara sana, selain menjalankan regulasi dengan setepat-tepatnya.

Kisah berulang yang memalukan soal penerbangan. Penamparan kru pesawat, candaan bom, meminta pesawat balik lagi, dan kini alat komunikasi digunakan oleh penumpang. Apa kata dunia, ini jelas bukan siapa yang berbicara, atau apa isinya, namun kesalahan perilaku, jangan dibiaskan dengan yang lain-lain.

Ketika menyimak berulang dan berkepanjangan soal kisah ini, jadi ingat pengamen tersebut, yang ternyata, lebih bersikap posisitf, membantu kru bukan membebani. Bagaimana kru pesawat yang terkena imbas atas perilaku orang yang mengaku demi kebaikan bangsa dan negara itu?

Berbuat baik tentu dengan cara baik dan hasilnya kemungkinan baik akan ada. Jangan menghakimi fasisme namun menyukai gaya kerja mereka. Tidak perlu juga nanti menyalahkan pihak lain atas perilaku buruk sendiri.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun