Masih ada lagi penyakit yang cukup meresahkan, bintang iklan. Pelaku bisnis melihat ketenaran sesaat yang sangat menjanjikan, dijadikan bintang iklan, dan kembali mental bertanding dan kualitas permainannya pelan-pelan meredup dan hilang. Kesadaran bersama sebagai satu bangsa bukan sektarian yang penting jualanku, mau mainmu jelek bukan bidangku.
Harapan baik itu selalu ada. Potensi itu sangat jelas mulai terlihat dengan jelas. Mengekang nafsu ikut tenar, membonceng tenar, atas nama syukur, atas nama perbaikan nasib, atau apapun, serahkan keputusan bukan pada pemain, namun tim pelatih. Mengapa demikian? Jika pemain yang memutuskan belum banyak makan asam garam, bisa salah jalan. Tim pelatih itu melihat secara menyeluruh, laikknya drone yang menonton dari atas sehingga nampak lebih jelas dan luas, kemungkinan yang tidak diinginkan bisa terdeteksi sejak dini.  Pengalaman-pengalaman yang dulu-dulu tidak perlu diulang lagi.
Penggunaan pelatih juga diharapkan bukan bongkar pasang lagi. Target tidak rasional, kalah dipecat, mana ada bisa demikian. mengapa terjadi? Karena pengurusnya tidak tahu sepak bola.Â
Target itu realistis, terukur, dan jelas, bukan asal bicara hanya melihat satu pertandingan dan mematok sangat tinggi. Kasihan pemain dan pelatih jika demikian. Pengurus bukan  menonton dari jauh dengan dalih kesibukan, pas mau juara datang, kalau kalah menyalahkan ini dan itu, ngeloyor begitu saja. Sikap yang perlu dikurangi.
Bonus itu baik, namun apakah perhatian ketika kalah juga tidak ada? Hal ini sering menjadikan putus asa. Tentu bukan memberikan bonus kekalahan, namun perhatian agar bisa bangkit, bukan malah dihujat dan dipecat. Berlomba-lomba memberi hadiah dan ndompleng kalau menang, pas kalah, semua diam seolah tidak  ada apa-apa.
Hasil bagus di luar target ini menjadi modal baik, bukan untuk bermegah diri, untuk menjadi bekal lolos piala dunia U-17, olimpiade, dan bahkan piala dunia di kemudian hari.Â
Kerangka tim yang bagus ini bukan untuk dirusak namun dibangun menjadi lebih baik lagi. Selamat untuk Pelatih Fahri Husaeni dan tim serta para pemain yang bermain dengan luar biasa.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H