Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Demokrat Datang, Dua Parpol Meriang

1 Agustus 2018   19:01 Diperbarui: 1 Agustus 2018   19:28 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya semua itu akan mudah adalah ketika mau mengalah untuk menang. Menang-menang yang menjadi opsi di dalam koalisi. Bagaimana pemmilik suara terbanyak yang mengusung apa dan yang paling sedikit suka atau tidak, tetap saja "penggembira".  Memang akan  dominan nuansa dagang sapi, karena memang susah karena sejak awal tidak ada kesamaan ideologi, selain kepentingan saja.

Masalah lagi adalah adanya partai yang tidak cukup besar, namun lebih besar dari partai lain yang sudah bersama-sama sekian lama seia sekata dalam banyak hal. Ini bukan hal yang sepele, sederhana, dan penting lho, di mana keberadaan di dalam kebersamaan itu juga penting.

Sangat wajar setiap pertemuan pasti ada salah satu pihak yang absen, kadang Demokrat, kalii lain PAN, atau PKS yang tidak ada di dalam kebersamaan itu. Padahal tinggal menghitung hari, mau mengusung siapa dan siapa saja belum ada titik temu. Belum lagi jika berkaitan dengan kalkulasi siapa dengan siapa, siapa bersama siapa lebih baik  mana dan lebih meyakinkan pasangan yang mana. Itu perlu waktu.

Jika soal partai politik saja masih tarik ulur, bagaimana dengan nama. Apalagi jika nantinya ada nama dan tawaran baru dan itu pun bukan tidak mungkin kuat juga. Mau bertindak tegas toh hitung-hitungan juga tidak mendukung, mau mengambil yang baru, bagaimana dengan yang lama.  Masih cukup menarik hingga sepuluh hari ke depan, dengan rapat dan pertemuan yang masih cenderung alot ini.

Terima kasih dan salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun