Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kartu Merah Ronaldo dan Persepakbolaan Asia

27 Juni 2018   07:33 Diperbarui: 27 Juni 2018   07:38 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kontribusi balik mereka apa coba? Uang mengalir ke mereka jelas. Bahkan industri Asia pun berlomba-lomba menjadi sponsor mereka. Baik sponsor utama atau pendamping. Pemilik pun mulai banyak dari Asia. Kontribusi untuk Asia apa?

Memang soal budaya, tabiat, kebiasaan, dan kedisplinan tidak mendukung untuk bisa bersaing dengan level Eropa dan beberapa negara Amerika Latin. Toh Amerika Serikat yang dengan kesungguhan bisa berbicara banyak. Meskipun juga tidak konsisten dan luar biasa bagus. Toh ada hasil yang cukup memuaskan, dan ada peluang untuk itu.

Susah juga melepaskan nama besar untuk hilang dari peredaran piala dunia, coba jika Messi dan CR7 sudah liburan, mana dilirik lagi piala dunia. Membandingkan dua nama dalam kegagalan menendang pinalti saja sudah sebuah peluang bisnis, apalagi penampilan mereka. Coba bayangkan bagaimana sepinya piala dunia jika yang maju itu Iran dan Nigeria, bukan Portugal dan Argentina.

Messi dan CR7 angkat koper dan pergi berlibur, klub tentu senang karena dua andalan mereka bugar ppas masuk musim reguler tahun depan. Penyelenggaran piala dunia dan sponsor mereka berdua yang rugi tidak bisa memaksimalkan uang mereka bekerja.

Soal uang, industri, dan bisnis jauh lebih dalam berpengaruh di ajang terbesar dunia ini. Mata tertuju dna fokus, permainan profresional, beda dengan olimpiade yang memang lebih cenderung pembinaan.

Sepak bola Asia ya akan begitu-begitu saja kalau tidak membangun diri di dalam regional yang lebih kuat. Apalagi Indonesia, di antara arus industri yang demikian kuat.

Terima kasih dan salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun