Kontribusi balik mereka apa coba? Uang mengalir ke mereka jelas. Bahkan industri Asia pun berlomba-lomba menjadi sponsor mereka. Baik sponsor utama atau pendamping. Pemilik pun mulai banyak dari Asia. Kontribusi untuk Asia apa?
Memang soal budaya, tabiat, kebiasaan, dan kedisplinan tidak mendukung untuk bisa bersaing dengan level Eropa dan beberapa negara Amerika Latin. Toh Amerika Serikat yang dengan kesungguhan bisa berbicara banyak. Meskipun juga tidak konsisten dan luar biasa bagus. Toh ada hasil yang cukup memuaskan, dan ada peluang untuk itu.
Susah juga melepaskan nama besar untuk hilang dari peredaran piala dunia, coba jika Messi dan CR7 sudah liburan, mana dilirik lagi piala dunia. Membandingkan dua nama dalam kegagalan menendang pinalti saja sudah sebuah peluang bisnis, apalagi penampilan mereka. Coba bayangkan bagaimana sepinya piala dunia jika yang maju itu Iran dan Nigeria, bukan Portugal dan Argentina.
Messi dan CR7 angkat koper dan pergi berlibur, klub tentu senang karena dua andalan mereka bugar ppas masuk musim reguler tahun depan. Penyelenggaran piala dunia dan sponsor mereka berdua yang rugi tidak bisa memaksimalkan uang mereka bekerja.
Soal uang, industri, dan bisnis jauh lebih dalam berpengaruh di ajang terbesar dunia ini. Mata tertuju dna fokus, permainan profresional, beda dengan olimpiade yang memang lebih cenderung pembinaan.
Sepak bola Asia ya akan begitu-begitu saja kalau tidak membangun diri di dalam regional yang lebih kuat. Apalagi Indonesia, di antara arus industri yang demikian kuat.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H