Koalisi kerakyatan dan masa depannya.
Susah melihat realisasi yang sangat potensial jika melihat perjalanan dua kelompok yang sudah mulai mengerucut dengan tajam itu. Polarisasi sekian lama yang hendak dibuka kembali dengan tiba-tiba oleh Demokrat ini. Apalagi  kali ini Demokrat menyajikan menu yang tidak semerbak SBY dulu. Agus tetap belum menjual setinggi apa yang digambarkan Demokrat. Susah melihat kemungkinan bisa terwujud apalagi bisa memenangi pilpres nanti.
Hanya ada PKB Â yang relatif bisa digoda untuk meninggalkan gerbong Jokowi. Dengan tawaran menggiurkan cawapres, namun jika demikian, apakah AHY menjadi calon presiden? Sangat kecil. Apa mengubah peta dengan menyodorkan alternatif Chairul Tanjung sebagai presiden bersama Cak Imin? Â Ini jauh lebih realistis, namun kursi masih kurang.
PAN susah karena faktor Amien, ini bukan soal potitis murni namun ada unsur sakit hati pribadi yang memengaruhi. Kalau Zul sendiri sangat mau. Di sinilah  peran untuk diplomasi dan lobi-lobi yang sangat penting berperan. Jika menggaet PAN tidak bisa, ujung-ujungnya Demokrat mengeluarkan jurus andalan, main dua kaki, penyeimbang, netral.
Demokrat malah menyasar P3 yang sangat kecil kemungkinannya mau berubah. Posisi P3 Â yang jelas sejak awal sudah berpaling itu susah untuk ditarik. Memang ada beberapa pihak dan faksi yang bisa saja bergabung, namun untuk parpol sangat kecil.
Waktu yang ada memang masih cukup untuk menjalin komunikasi. Namun apakah cukup menjadikannya sebagai pasangan yang solid dan bisa menjanjikan untuk pilpres, ini masalah juga.
Salam