Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kabupaten Semarang yang Kaya Kuliner, Alam, Edukasi, Spiritual, hingga Kawasan Industri

1 Mei 2018   19:20 Diperbarui: 1 Mei 2018   20:00 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jateng.tribunnews.com

Efektifitas peraturan yang ada, di mana jalur utama Ambarawa kembali sebagaimana dulu, sebelum reformasi, di mana angkutan umum lewat belakang kota, sehingga kawasan pasar sangat berkurang potensi macetnya, namun malah adanya "pembiaran" yang membuat masalah.

Kedua, kawasan industri dan karyawan, potensi adanya kos-kosan, dan ternyata juga mulai di masuki masalah-masalah sosial yang kembali nampaknya tidak diantisipasi dengan baik. Pergaulan bebas jelas sangat mungkin. Narkoba dari Jakarta, ditengarai baru akan mulai, memang pernah ada kejadian masih sebatas bersembunyi dari buruan di tempat lain. 

Ketiga, perubahan tau alih fungsi lahan dari sawah yang sangat subur menjadi pabrik. Berapa besar potensi produksi pangan tereduksi. Belum lagi kawasan pendukung seperti kos-kosan atau rumah makan yang mengubah petani menjadi juragan, sawah mereka ditutup beton untuk menjadi warung dan kos-kosan.

Masalah sosial yang beriringan dengan perkembangan ekonomi memang desa-desa sekitar menggeliat, desa menjadi lebih hidup, taraf hidup juga meningkat, dan pembangunan desa kelihatan bagus.

Kawasan wisata itu dituju untuk membawa suasana baru, mendinginkan "kepala dan hati" yang oanas dari rutinitas sehari-hari, jika malah stres karena macet, kawasan yang semrawut, bukannya tenang dan senang, malah pusing iya. Hal ini yang perlu mendapatkan perhatian serius.

Kawasan industri memang memberikan pendapatan yang baik dan signfikan, namun kerugiannya perlu juga mendapatkan perhatian agar tidak menjadi masalah sosial yang besar di kemudian hari.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun