Pendukung Jokowi, hati-hati, jangan buat ulah yang membebani Jokowi. Beberapa kali ada "ulah", perilaku, dan upaya yang menjadi bumerang bagi pencalonan Jokowi untuk periode mendatang. Bagaimana tidak jika dukungan itu malah membuat masalah di kemudian hari, menjadi potensi yang bisa dimainkan sebagai isu yang tidak menguntungkan malahan.
Terkadang orang menjadi salah menerapkan wujud bantuan, dukungan, dan keingianan baik yang tidak pada tempatnya. Seperti kasihan pada kupu-kupu yang hendak keluar dari kepompong. Sikap bijak sangat penting.
Beberapa waktu lalu, diselipaklah foto Jokowi dalam sertifikat tanah yang sedang dibagikan. Sebenarnya tidak aneh juga, wong rakyat juga beli photo presiden dan dipajang di  rumah-rumah, apa bedanya diberi photo coba, kalau tidak ada politik yang ngekor aman-aman saja. Tapi karena ini tahun politik, ya jadinya ramai.
Eh hari Minggu kemarin, ada kelompok yang mengumpulkan KTP dan bagi-bagi kaos. Nampaknya sih ini respons atas maraknya "kampanye" dengan kaos dan riuhnya #GANTIPRESIDEN . lagi dan lagi wajar namun menjadi riuh rendah karena momentum yang bisa diperoleh pihak yang mau mendulang keuntunga.
Pelaku bisa benar-benar pendukung Jokowi yang ingin Jokowi tetap menjadi presiden untuk periode kedua. Â Sangat wajar, tidak ada yang salah, hanya saja tidak bijak sehingga malah bisa menjadi masalah.
Bisa juga pelaku itu kelompok yang tidak suka dengan potensi Jokowi bisa kembali memimpin, kemudian membuat ulah yang berpotensi melanggar hukum. Masih juga serba mungkin, karena sikap bertanggung jawab masih sangat rendah.
Siapa saja bisa melakukan dan menjadi pelaku baik pendukung ataupun  penelikung. Sepanjang penegakan hukum tidak jelas, masih mendua, tetap menjadi hal yang tidak akan ada kepastiannya.  Justru perhatian bagi pendukung presiden agar makin bijak dan hati-hati agar tidak menjadi beban bagi Pak Jokowi sebagai  harapan untuk memperbaiki negeri ke depan.
Memang selama ini masih banyak celah, catatan buruk atas pemerintahan dan hidup bernegara, namun paling tidak empat tahun kurang sedikit ini menunjukkan negara mau dibawa ke mana dengan jelas. Paling tidak jauh lebih baik daripada ganti dan rekam jejak kelompoknya gak jelas lagi.
Catatan buruk atau minir yang ada untuk diperbaiki bukan malah menjadi bahan untuk mencerca semata. Nah di sinilah peran periode kedua. Jadi ingat bagi para pendukung yang ingin Jokowi dapat berkiprah dengan baik untuk bisa berperilaku bijak dan cerdas.
Sisi sebelah memang sudah mengintai dengan trik culas mereka. Memberikan aksi untuk ditunggu balasannya dan akan dijadikan masalah dengan pidana, diviralkan, dan kalau mungkin untuk menjatuhkan. Herannya kog gak capek, menunggu sejenak katanya demokrasi. Toh setahun dan pemilu kalau memang cerdas kan akan menang.
Potensi besar bisa menang bisa gagal hanya karena para pendukung yang tidak bisa bijak mengendalikan diri, terpancing provokasi, dan membalas pancingan yang memang sudah diskenariokan dengan baik. Nah jangan lengah di posisi demikian.