Posisi strategis Gerindra bisa terkikis habis. Dari tiga besar bisa melorot jika dalam waktu kurang dari dua tahun ini tidak memperbaiki diri lebih cerdas, dewasa, dan bermartabat. Sudah lah hampir empat tahun dengan pola yang sama dan arah positif makin jauh. Tidak perlu menjadikan pilkada DKI sebagai satu-satunya barometer.
Jika mau berubah dan  bebenah masih ada waktu cukuplah untuk paling tidak tetap bertahan di tiga besar.  Mengurangi blunder bukan malah menambahnya. Namun tampaknya susah, karena beberapa waktu terakhir justru ini yang dibesar-besarkan.
Kurangi juga memainkan isu-isu yang berulang. Beberapa pihak selalu menolak, namun pihak lain membela, dan akhirnya suka atau tidak kesimpulan liar tidak bisa disalahkan. Susah menepiskan isu selama ini lepas dari kebersamaan pilpres 2014 lalu itu. Lekat yang erat, meskipun selalu buntu untuk diselesaikan. Â Termasuk model isu yang tidak berdasar fakta yang sudah terucap kemarin.
Mengapa tidak garang soal korupsi, soal narkoba bukan dalam mulut dan pernyataan semata, namun ada aksi. Selama ini tidak ada sama sekali gerakan atau solusi yang jitu dari Gerindra. Tidak perlu takut diklaim pihak lain, jika itu prestasi bagi bangsa dan negara.
Jika masih berkutat dengan cara lama, jangan kaget kalau perolehannya makin kecil. Masih ada waktu kalau mau.
Salam