Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Caci Maki Media Sosial, Peran Media dalam Literasi

8 Maret 2018   05:20 Diperbarui: 8 Maret 2018   05:33 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: onmed.gr

Caci maki gambaran diri yang sangat buruk. Kepribadian yang sakit dan perlu penyembuhan, dan jika itu adalah gaya hidup dan tabiat bangsa, artinya apa? Bangsa sakit? Mengerikan, apalagi media internet ini internasional pun bisa menyaksikan, terjemahan pun tersedia. Bayangkan, apa tidak dilihat Bangsa Indonesia ini bar-bar atau apa sih? Mengaku beradab eh perilakunya biadab.

Perbedaan itu bukan kesalahan dan apalagi permusuhan. Aneh saja sebenarnya ketika orang tidak bisa melihat perbedaan, mencaci, memaksakan kehendak, dan merasa diri lebih benar. Lebih parah jika memasuki ranah dogma agama lain.

Ketika tidak mau diperlakukan demikian, janganlah memperlakukan demikian, meskipun belum tentu akan mendapatkan perlakuan yang seperti yang sudah dilakukan. Hal yang coba dilakukan meskipun jengkel ketika dikata-katakan, oleh orang yang belum menulis lagi, paling tidak menjawab dengan bahasa yang sama. Tidak suka ya sudah tidak perlu masuk, mengapa orang kog suka usil dan merusak dinamika orang lain.

Unsur iri bisa juga terjadi. kalau dalam K karena interaksi yang banyak, banyak votedan kunjungan bisa orang menjadi jengkel dan "merusak" dengan caciannya. Hari-hari ini hampir semua masih tiarap akun demikian, masih satu dua, makin dekat gawe nasional dengan pemilu, akan makin banyak.

Media dan penanggung jawab memiliki peran sentral untuk menjadi pelopor media yang beretika dan dewasa. Jangan pampang kebiadaban dan caci maki di dunia internasional dengan gaya preman demi iklan dan pembaca.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun