Apa yang tersaji subyektif dari pengalaman pribadi, bukan hasil riset yang mendalam, namun pengalaman membaca, kadang juga komentar, dan khusus Kompasiana terlibat di dalam dinamikannya. Ada yang memang membuat tertarik untuk melongok, melihat, membaca, dan kemudian terlibat. Tentu akan berbeda dengan pribadi lainnya dalam memandang dan melihat serta akhirnya menilai.
Beberapa media, menjadi kebanggaan rekan-rekan dengan pembaca yang ribuan, bahkan puluhan ribu, mengapa tidak masuk dalam sepuluh besar? Ada dua kemungkinan, media tersebut belum cukup besar berhadapan dengan media-media kakap, seperti Detik grup, Kompas grup, atau media lain, sehingga belum bisa memikat penikmat media tersebut. Kaskus memang sudah cukup lama dan dikenal luas. Kedua, membuat hitsyang seolah-olah besar. Hal ini tentu sangat bisa dipahami. Orang akan tertarik termasuk ikut menulis jika pembacanya tinggi.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H