Sybil, kisah anak yang memiliki trauma masa kecil yang amat parah. Ia memiliki kepribadian ganda, bahkan berganda, kalau tidak salah ingat, memiliki kepribadian 16. Ketika ia menjadi kepribadian yang satu, sama sekali ia tidak ingat yang lain. Contohnya, ia bingung menemukan adanya nota pembelian di tasnya. Padahal ia yang belanja.
Menyembuhkan kepribadian ganda itu tidak mudah dan sangat sakit. Dan itu dialami Sybil yang kemudian bisa "sembuh". Sikap penerimaan, mengakui keberadaannya, dan kemudian berusaha untuk sembuh. Susah lagi ketika bangsa ini merasa tidak apa-apa, dan sering malah menuding pihal lain sebagai yang "salah", apa bisa "sembuh" jika demikian?
Mengaungkan kebaikan yang masih banyak jelas lebih penting dan membantu. Â Menyadari ada masalah itu juga penting.
Salam