Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kompasiana dan Hits

7 Februari 2018   05:20 Diperbarui: 7 Februari 2018   05:21 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar milik sendiri

Kompasiana dan hits, usai drama hits yang bisa melambung bak balon udara itu, kini Kompasiana bak redup, artikel paling ramai dengan tema panas, di terpopuler pun jarang yang sampai seribu. Saya tekankan, bahwa ini bukan soal rewel atau crewet kinerja Admin, namun berarti ada, masalah, mengapa menjadi seperti itu. Fakta lain adalah vote, dulu, empt puluh, tiga puluh, itu hal biasa, kini dua puluh saja sudah sangat jarang.

Sebenarnya enggan juga mau menuliskannya, tetapi demi keberadaan dinamika K yang masih bisa berkembang, ada di sebelah yang sudah pamit, kan sayang jika harus demikian. Ada pula model yang sejenis dengan pilihan yang tidak berimbang, artinya K masih menjanjikan lah.

Beberapa hal baru yang patut mendapatkan apresiasi. Pertamamengenai notifikasi. Notif yang berjalan, meski terbatas pada kisaran 10 cukup membantu ketika ada artikel lama ada yang memberikan apresiasi. Bisa menjawab dengan adanya pemberitahuan.

Kedua,penjadwalan,ternyata ada beberapa waktu lalu yang mengatakan kalau perlu adanya penjadwalan dengan alasan yang cukup bagus dan direalisasikan. Paling tidak empat artikel terakhir menggunakan fasilitas ini dan bisa berjalan dengan semestinya.

Berkaitan dengan terpopuler bulan lalu, keterbacaan saya ada pada kisaran 30.000-an, saya merasa aneh, ternyata saya hitung benar apa yang saya perkirakan. Hitung manual dengan melihat dari akun, per artikel saya jumlahkan hanya pada kisaran 27.000-an. Masih cukup wajar dengan perbedaan sekitar 10%-an.

Namun perlu dicermati, hits bisa turun sendiri, bukti seperti dalam gambar berikut.

Nah bagaimana jumlah tersebut jika ada pergeseran turun seperti itu, paling tidak bisa dua atau tidak kali turun balik nol bahkan terkadang. Anehnya kalau artikel yang tidak mengandung risiko, seperti pendidikan, humaniora, tanpa ada potensi "keriuhan" hits ini tidak ada perubahan, tidak sempat turun.

Ada hal yang cukup baru saya kira, pada akhir ter atau NT kisaran 12 jam, masih ada pembaca cukup banyak, sekitar seratusan. Hal yang berbeda dengan dulu-dulu. Jarang artikel sudah turun masih ada yang baca. Fenomena lumayan bagus sebenarnya.

Ada beberapa hal yang menjadi catatan, mengenai pertemanan. Ajang untuk bersama-sama berdinamika. Karena dalam kolom pengikut atau mengikuti tidak bisa dibuka, jadi tidak tahu siapa yang mengikuti, memang ada notifikasi, namun bisa saja notif itu sudah terlewat karena komentar atau bintang yang ada sudah penuh. Rasanya tidak enak dan tidak nyaman jika diikuti tidak balik mengikuti, meskipun bukan keharusan dan kewajiban, namun pilihan pribadi saya demikian.

Beberapa fasilitas baru yang cukup membantu dan inovatif, seperti komentar yang bisa dijempol untuk interaksi lebih jauh. Ada pula fasilitas untuk menjadikan artikel sebagai favorit.

Sayang itu komentar artikel lama banyak yang hilang, padahal isiny candaan dan kebersamaan sebagai sesama K-ners, yang kini jarang banget ada model demikian. Komentar hingga ratusan dan riuh rendah saling olok bukan saling hujat lho ya.

Mendekati adanya gawe politik, suhu tinggi akan tercipta, dan saatnya panjang sabar dan penuh pertimbangan untuk tidak jadi ikut tidak waras. Kemunculan akun-akun yang hanya aktif kalau ada gawe bisa diprediksikan akan meningkat. Kebiasaan mendebat asal-asalan bisa membuat panas suasana. Beberapa sudah mulai menampakan tabiat aslinya yang mulai turun gunung untuk kembali berlaga.

Masalah keterbacaan mau banyak atau sedikit, sepanjang masih wajar bukan masalah bagi saya, saya tahu diri, tidak perlu heboh hingga puluhan ribu, atau ratusan ribu, namun jika seribu saja susah dengan tema yang panas, termasuk penulis-penulis hebat lain, bukan hanya saya yang bukan siapa-siapa, artinya  ada apa-apa. Mengapa demikian?

Pun dulu, ketika mengetikkan nama, akan dengan cepat mendapati bahwa artikel diambil pihak lain dengan mencantumkan nama dan K sebagai penulis dan asal tulisan diambil, namun kini sangat jarang artikel diambil, khususnya milik saya, entah jika K-ners yang lain. Apakah mulai ditinggalkan oleh peminat di luar sana?

Perbaikan dan penambahan fasilitas, memang sebuah keharusan, tentu tidak kemudian malah membuat ada masalah yang merugikan bagi K sendiri.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun