Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kala Anggur Mengalahkan Buruknya Korupsi

7 Januari 2018   06:56 Diperbarui: 7 Januari 2018   08:44 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat belajar....

Belajar kritis dan peduli. Kemajuan dunia teknologi informasi makin laju, kemampuan kritis juga harus imbang. Jangan bicara yang memalukan atau melakukan tindakan memalukan dengan teknologi itu. Termasuk berkomentar dan melakukan tindakan. Bisa saja rekayasa demi sesuatu atau memang kebenarannya yang ada di sana. Hal ini perlu sikap dewasa, bijak, dan kritis. Tentu bukan membela pelaku hoaxnamun bersikap dewasa dan tajam dalam melihat persoalan. Memilih yang terbaik dari yang terbaik itu yang diinginkan, namun paling buruk adalah memilih yang terbaikd ari yang terburuk.

Penyelenggara pemilu....

Perangkat hukum tidak kurang. Kehendak baik dan keberanian yang perlu dikedepankan. Susah menindak  pelaku kampanye buruk atau menggugurkan kandidat yang melanggar aturan karena takut pendukung dan partai politik. Peran lembaga ini di sini sangat besar. Jangan jadi  bawahan atau takut pada partai politik dan massa yang biasanya memaksakan kehendak. Sosialisasi dengan baik bukan semata proyek saja.

Agama jelas memegang peran. Coba mana sih di negeri ini  yang tidak mabuk agama, tapi toh zina, maling berdasi, pemaksaan kehendak tetap melaju dengan tenang. Peran mereka sangat penting dan mendesak, jangan malah ikut masuk di dalam kekacauan yang ada di dalamnya.

Apa iya mau begini terus setiap pemilu? Fitnah, ranah etis mengalahkan kriminalitas dan pidana? Apa mau pemimpin busuk terus merajalela karena tekanan massa dan uang mereka?

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun