Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jika Peru Dibekukan FIFA, Siapa Pengganti ke Piala Dunia?

25 November 2017   06:28 Diperbarui: 25 November 2017   08:57 6055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Peru Dibekukan FIFA, Siapa Menggantikan ke Piala Dunia 2018?

Ada khabar kalau Peru yang lolos piala dunia di ambang kena sanksi FIFA karena urusan kepengurusan yang ada intervensi dari pihak lain. Menarik adalah, perhelatan Piala Dunia empat tahunan ini tidak lepas juga dari ekonomi, faktor kontestan yang menarik dan menjual tentu menjadi pertimbangan penyelenggara, apalagi tuan rumah.  Jika benar kena sanksi, Peru tentu tidak bisa hadir sebagai peserta. Beberapa negara memiliki peluang untuk mengisi salah satu peserta pengganti. Beberapa negara yang patut berharap tentu Italia, Belanda, dan Chile.

Peru sebagai negara yang tidak besar,  baik dari segi pengalaman sepak bola, ataupun kemungkinan penjualan tiket dan souvenir tidak akan setinggi jika tim Italia atau Belanda, minimal Chile lah. Mereka tidak punya pemain yang sangat menjual untuk menguntungkan pergerakan ekonomi bagi tuan rumah dan FIFA secara tidak langsung.  Bisa menguntungkan tuan rumah dan FIFA sebenarnya kondisi ini, secara tidak langsung, atau ada "tangan" yang tidak kelihatan sehingga membuat ada yang perlu untuk "disingkirkan"?

Coba dilihat bagaimana kondisi negara lain yang kira-kira saja mendapat durian runtuh sebagaimana Denmark beberapa tahun lalu karena adanya perang saudara dan mereka akhirnya lolos bahkan menjadi juara iala Eropa. Hak sepenuhnya FIFA untuk menunjuk pengganti siapa yang berhak masuk ke putaran final piala dunia.

Italia.

Paling berpeluang lolos melihat rekam jejak mereka baik sebagai negara ataupun banyak klub mereka yang bisa menjual sebagai souvenir. Ada klub langganan juara dan pentas Eropa pun dikenal seperti Juventus dan duo Milan. Meski tidak lagi semoncer era 90-an toh Liga Seria-A masih  cukup dikenal. Paling tidak tuan rumah akan kedatangan lebih banyak tamu dan pembeli dari Italia daripada Peru. Tim Italia juga termasuk papan atas juara Piala Dunia. Pengalaman dengan bintang emas di dada dalam kaus tim jauh lebih menjanjikan. Apalagi di daratan Eropa juga pelaksanaan putaran final kali ini. Tim Italia periode ini memang bukan tim yang super, jelas dengan tidak lolos putaran final, namun tahun 2006 mereka juga bukan tim besar, toh mengejutkan bahkan juara. Pertimbangan ini  tentu lebih menjanjikan bagi FIFA dan tuan rumah Rusia.

Belanda

Sejak putaran  awal Belanda memang terseok-seok. Kali ini juga tidak memiliki tim yang solid, keren, menjanjikan sebagaimana era lampau, di mana Belanda dengan tri maut mereka gagal di final, atau jauh lebih lama dengan total football mereka.  Sejarah finalis dengan permainan fantastis mereka di masa lampau  tidak cukup menjual untuk bisa dilirik sebagai kandidat pengganti.  Namun tidak bisa dipandang sebelah mata, paling tidak ada peluang untuk itu.

Chile

Peluangnya cukup terbuka karena mereka juara dua tahun berturut Piala Amerika Latin dan perayaan Piala ini seabad dengan menggulingkan Argentina, dua kali berturut-turut.  Peluang mereka juga terbuka dengan keterwakilan wilayah yang lebih adil jika penggantinya adalah Chile. Pemain mereka yang main di liga di Eropa juga jauh lebih punya nama.

Peluang itu bisa sirna jika Peru dan yang berkepentingan sadar demi bangsa dan negara. Tentu berbeda jika yang bergerak itu adalah kepentingan kapitalis yang tidak terlihat untuk jauh lebih menguntungkan jika meloloskan Italia atau Chile misalnya. Tidak bisa dinafikan bahwa soal ekonomi juga berperan besar dalam pagelaran empat tahunan ini. Skandal yang  menjerat petinggi FIFA dan jajarannya beberapa tahun lalu tentu menjadi bahan pertimbangan, bahwa hal itu bisa saja terjadi.  Mengorbankan Peru yang dinilai tidak menjual bagi mereka, mudah saja, "bayar" orang di negeri itu untuk menggoyang kepengurusan dan sanksi pun jatuh. Hal ini bisa saja terjadi.

Susah untuk mengatakan bahwa olah raga adalah olah raga pada tataran elit seperti ini, bagaimana uang, gengsi, dan negara besar dan tradisi kuat bola bisa saja melakukan apapun demi kepentingan sendiri. Italia setelah lama tidak mengangkat Liga Champion lewat klub mereka, Piala Eropa pun demikian, liganya pun kini tidak lagi tenar, eh piala dunia pun tidak lolos,  bisa saja bergerak dengan kekuatan dan pengalaman panjang mereka.

Negara-negara lain sulit kiranya mendapatkan peluang sebesar tiga negara tersebut, Amerika Serikat misalnya. Kurang populer juga bagi penduduk Amerika Serikat untuk datang ke Rusia misalnya. Juga mereka belum begitu kuat tradisi sepak bola dan piala dunia tentunya. Apalagi seperti negara kawasan Asia Tenggara, masih jauh dari harapan untuk bisa menyicipi putaran final Piala Dunia.

Salam

Sumber bacaan:

http://bola.kompas.com/read/2017/11/24/09500008/kisruh-sepak-bola-peru-bisa-bikin-italia-lolos-ke-piala-dunia-2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun