Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Keras Kepalanya Setya Novanto Lebih Keras dari Bakpao dan Bumper Fortuner

22 November 2017   12:36 Diperbarui: 22 November 2017   14:14 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Titiek Soeharto

Sangat menarik jika keluarga Cendana bisa kembali mengambil alih Golkar. Susah memang untuk percaya Golkar dan Cendana akan kembali sukses dan gilang gemilang seperti era lampau. Kemampuan Titiek juga jauh dengan sang bapak. Peta perpolitikan juga berbeda. Kontrol masyarakat jauh berbeda dan bisa berabe malah kalau salah di dalam melangkah. Tentu lebih akan terlihat peta 2019 ke arah koalisi bersama Gerindra. Namun jika demikian malah bisa menjadi pernikahan politik alias rujuk di antara keduanya, ini tentu kabar baik tentunya.

Kondisi Dewan

Berbeda dengan keadaan Golkar, dewan juga sangat krusial. Terutama soal luka lama KMP dan KIH. Tentu sepakat kondisi di dewan sangat rentan untuk saling sandera dengan berimbangnya kedudukan keduanya. Perbedaan sangat ditentukan di tangan Golkar. Golkar sendiri ada dua kubu antara mau berseberangan dengan pemerintah atau mendukung. 

Kemarin karena kasus papa minta saham,Setnov langsung bermanufer dengan mendukung pemerintah. Semua bisa berjalan lancar. Nah di sinilah peran penting bagaimana semua bisa aberjalan "normal" seperti kemarin-kemarin, tidak lebih banyak "boikot" dan gaduh. Siapa yang memegang tampuk pimpinan sangat penting dan memegang peran kunci.

Ketua Dewan dan Belepotan KTP-el

Jangan dilupakan juga belitan KTP-el ini ke mana-mana. Jangan sampai nanti sejarah baru tercipta dengan dua pimpinan dewan semua masuk jaring KPK dan ada lagi gaduh pilihan lagi. Ini saja sudah tragedi kalau ditambah satu lagi, entah apa namanya, yang jelas sangat mengerikan.

Hak Golkar dan tentu bangsa dan negara yang menjadi korban jika seperti ini. Sikap dan  kehendak baik untuk menyatakan kebenaran dan menguarakan tanggung jawab ternyata masih jauh dari harapan. Aneh dan lucu mengaku beragama dan berpancasila namun sama saja seperti orang tidak kenal moral dan adab. Memutarbalikan fakta dan semua benar asal tidak ketahuan masih menjadi gaya hidup.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun