Kesadaran kalau makanan bukan siap santap tanpa melibatkan banyak pihak. Jika mau demikian, penghargaan akan makanan menjadi lebih baik dan tidak akan meninggalkannya begitu saja. Apalagi malah membuangnya. Repotnya sikap demikian masih jauh dari harapan. Lha menghormati orang lain lewat pelayanan mereka bagaimana, ketika membunuh, mencaci saja bukan hal yang tabu lagi. Mencaci itu langsung ke orangnya, manusianya, apalagi membuang makanan yang jauh dari orang yang bersangkutan, jelas saja masih perlu perjuangan panjang.
Penghargaan masih sebatas depan mata. Jauh lebih dalam tidak mampu. Aneh dan lucu sebenarnya jika bicara agama berbunga-bunga dan berbusa busa namun nyatanya menghayati dan menghargai ciptaan  masih sangat jauh dari harapan.
Makanan salah satu hal yang masih belum mendapatkan penghargaan. Ciptaan lain, alam lingkungan, dengan membuang-buang air bersih, membuang sampah sembarangan, pemborosan listrik dan BBM, sejatinya menodai penghargaan pada Sang Pencipta. Berteriak membela Tuhan eh sekaligus merusak dan menistakan karya-Nya. Apa itu ciri orang beriman?
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H