Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bubarkan "KPK" Sekarang Juga!

16 Oktober 2017   06:36 Diperbarui: 16 Oktober 2017   08:50 2157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penegak hukum harus membedakan khilaf dengan khilaf terus menerus. Entah mengapa kata satu ini begitu sakti sehingga bisa membebaskan banyak pelaku kasus hanya dengan kata sakti ini. khilaf boleh dan manusiawi kog, jika itu sekali, sendiri, dan tidak terencana. Jika ada lebih dari dua logikanya khilaf itu sudah gugur. Apalagi jika berulang. Diperparah berombongan, seolah ada settingan segala. Masak khilaf berombongan.

Penegakkan dan Kepastian Hukum

Istilah lama, kehilangan kambing lapor polisi kehilangan sapi memang sekarang sudah tidak lagi begitu tenar. Namun kepastian hukum masih jauh dari harapan. Bagaimana demo atau tekanan massa bisa mengubah keadaan. Biasanya kantor polisi yang diserbu tidak bisa berbuat banyak. Apalagi jika ormas, LSM, atau kelompok ini menggunakan atribut tertentu. Penegakan hukum perlu dan mendesk dengan segala risikonya. Kepastian hukum demikian juga, bagaimana aparat harus bertindak, bukan malah preman sok resmi atau polisi swasta bisa berbuat semau-maunya karena memang penegakan hukum yang lemah seperti ini.

LSM dan Perannya

Sepakat LSM bisa menjadi lembaga kontrol, dan ada media sosial yang bisa dipakai sekarang untuk melakukan aksi. Kekerasan, intimidasi, dan persekusi sudah tidak zamannya lagi. Media sosial sepanjang fakta, data ada, dan bukan fitnah bukan masalah. Kontribusi bagi bangsa dan penegak hukum tentunya. Peran media sosial toh efektif juga, tekanan fisik apalagi kekerasan saatnya perlu ditinggalkan. Sudah tidak zaman lagi.

Tindakan baik, motivasi baik, saja belum tentu hasil baik kog, apalagi jika perilakunya tidak baik, dan dasar tidak baik, susah menghasilkan buah yang baik pula. Saatnya mengubah mengawali dengan motivasi baik, cara sebisa mungkin baik, dan kemungkinan hasil baik itu sangat besar.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun