Budaya Terabas, Enggan Kerja Keras
Karena keluarga sudah menolak otopsi, semua selesai, bahkan walikota pun dengan jawaban dan dalih yang sama. Ini memang tidak salah, sepanjang sesuai dengan prosedur, namun tentu kriminal bukan semata-mata prosedural, masih ada pula keadilan bagi pihak yang menjadi korban. Memang harus kerja keras karena perlu meyakinkan keluarga, mencari siapa yang bisa menjadi penghubung untuk meyakinkan, dan itu kerja keras, bukan budaya birokrasi warisan Belanda ini.
Memaafkan dan Mengampuni  Berbeda dengan Konsekuensi Hukum
Ranah yang berbeda. Pengampunan dan maaf berbicara mengenai dunia spritualitas dan sosial, jika hukum adalah tertib hidup bersama. Bisa mengurangi namun bukan meniadakan konsekuensi hukum tentunya. Dengan dalih tidak ada laporan, sudah dimaafkan bisa selesai, jika kriminal dan nyawa melayang tentu tidak begitu saja bisa selesai kasus hukumnya. Hal ini banyak terulang dan akan terus terulang jika tidak disadari sebagai gejala buruk berbangsa dan bernegara. Alasan orang besar, di bawah umur, masih panjang masa depannya, dan ujung-ujungnya tidak diselesaikan. Kasus model ini bukan hanya satu dua kali, berkali-kali.
Hukum harus ditegakkan, penegak hukum mau bekerja keras dan cerdas. Korban dan pelaku mendapatkan keadilan dan konsekuensi yang setimpal. Semoga tidak ada lagi jeritan karena birokrasi prosedural dan semacamnya terjadi lagi.
Salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI