Kemenangan timnas Indonesia delapan gol tanpa balas sungguh menarik. Tidak boleh dikesampingkan justru mental bertanding dan kualitas kepribadian timnas Brunei Darusalam. Mereka ini masih remaja, yang gampang terprovokasi, terpancing emosi, dan mudah menyerah, namun sama sekali tidak nampak itu semua.
Timnas Indonesia
Menyajikan permainan yang hidup, melupakan kekalahan 0-3 dari Vietnam di pertandingan sebelumnya. Beban itu lepas sehingga bisa menyajikan permainan yang menarik, menghibur, dan memenuhi target. Memang berat dengan kemenangan selisih delapan gol itu. Namun bisa. Tidak pula bertindak kasar dan bermain dengan lebay ala Asia Tenggara lainnya.
Menghambat permainan dengan berguling tanpa sebab atau main keras cenderung kasar model Malaysia dan Vietnam tidak nampak dalam kemenangan kemarin. Mereka usia muda bisa bersikap tenang, nyaman bermain, dan kreatif, tentu memberikan harapan timnas ke depan yang baik dan berkarakter. Memang emosional dan cenderung kasar muncul ketika melawan Vietnam lampau. Dengan demikian, pemain masih terikut pola permainan lawan, pembenahan yang penting bagi kemajuan dan harapan timnas ke depan yang lebih baik.
Kreatifitas serangan dan cara membuat gol yang bervariasi. Memang ini soal lawan juga, namun pertandingan kemarin memberikan harapan ke depan pemain yang kaya kreasi dan cara bermain yang cantik, modern, dan tidak monoton. Kapan umpan panjang, kapan dari kaki ke kaki, bukan langsung lepas tanggung jawab dengan mengumpan rekan yang kalang kabut. Mereka melakukan dengan baik tugas masing-masing.
Melihat pertandingan ke pertandingan, Indonesia memiliki kecenderungan tergantung lawan. Lawan kasar ikut kasar. Pemain bersih juga bersih. Tentu harus diperhatikan dan ditekankan bahwa permainan itu permainan sendiri tidak perlu terpengaruh pihak lawan. Jika demikian akan bisa menyajikan pertandingan sesuai jati diri sendiri.
Timnas Brunei Darusalam
Kekalahan telak namun tidak nampak dalam bahasa tubuh pemain Brunei. Mereka bermain apa adanya, lepas, dan tidak terpengaruh kekalahan itu, bahkan hingga menit akhir masih mencoba menyerang.
Pertandingan itu Sampai Peluit Dibunyikan Wasit.
Ingat ketika timnas Indonesis senior dibantai 10 gol ketika melawat ke Brunei, sikap pantang menyerah itu tidak sejelas timnas junior Brunei ini, mereka masih mencoba menyerang meskipun tanpa hasil. Ini masih junior saja bisa bertindak demikian. Mencoba sampai akhir, termasuk menahan serangan bukan hanya memainkan sepak bola kasar namun bermain dengan sportif dan bertanding bukan main kayu.
Menumpuk Pemain namun juga Menyerang.