Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peran Media dan Kecerdasan Bermedia, Contoh Pemberitaan Pembunuhan Pegawai BNN

9 September 2017   07:01 Diperbarui: 10 September 2017   03:05 1943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tabiat kita masih berkisar pada ranah legalis,sepanjang tidak melanggar hukum masih berani, padahal sering melanggar norma dan kadang etis pun masih bisa melenggang kangkung. Kedua proseduralis,sepanjang masih sesuai dengan prosedur, soal prosedur ini benar atau salah, tidak menjadi pertimbangan. Hal ini sering terdengar juga dalam hal korupsi dan perilaku menyimpang lainnya. Semua itu  masih kurang, jika belum dipenuhi dengan yang namanya etik. Etis, tidak mesti diatur dalam pasal-pasal, atau prosedur, namun berdasar nurani dan kepentingan universal. Sepakat bahwa faktor ekonomi tidak bisa dikesampingkan, sehingga yang penting menarik. Boleh-boleh saja menarik, namun jangan abai akan ranah etis ini.

Pembaca Belajar Rasional, Kurangi Emosional

Penipuan, hoax,dan sejenisnya mudah tumbuh  karena sikap bangsa ini yang jauh dari rasional. Emosional, kata orang, lebih kuat. Bagaimana bisa Taat Pribadi melegenda jika rasional hidup. demikian juga mau berangkat umroh denga beaya murah mana bisa jika berhitung dengan cermat. Tidak salah emosional, namun jangan lupa yang rasional tetap dijaga. Jualan emosional itu pasti ada yang ditutup-tutupi. Media sosial tempat yang sangat cocok untuk hal ini.  Rasional itu perlu data dan fakta yang banyak. Padahal media sosial menyajikan data dan fakta yang singkat. Klop jadinya.

Cek Kembali

Menjadi penting di era media sosial sering sebagai rujukan, perlu mengadakan pengecekan kembali. Cari pembanding di media lain, bisa saja berbeda. Ini menjadi berbahaya ternyata ada kepentingan yang berbeda bisa menyajikan hal yang berlainan.

Melek media dan pewarta atau pegiat media memegang tanggung jawab yang sama. Integritas dan etik tidak boleh diabaikan atas nama kebebasan mengemukakan pendapat. Sebebas-bebasnya pendapat tetap saja ada batasan yang tidak boleh dilampaui.

Salam  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun