Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dian, yang Hendak Ledakkan Ajudan Ahok dan Mako Brimob Divonis Saat Hamil Tua

29 Agustus 2017   07:18 Diperbarui: 29 Agustus 2017   21:19 3857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Si Calon Anak

Membayangkan, jika lahir dalam penjara, ibunya terpidana, keluarganya menolak misalnya, mau jadi apa anak ini? Sejak bayi merah harus dalam pengasuhan yang sangat tidak jelas. Memang banyak kemungkinan, namun dikandung dalam kandungan orang yang setiap saat berbicara, berdiskusi, dan berpikir mengenai kebencian terus menerus, susah membayangkan anak menjadi anak yang taat, santun, penuh kasih sayang, dan memberikan cinta kepada siapa saja. Sangat besar kemungkinan menjadi anak yang suka memberontak, melawan, dan pendendam. Memang tidak sepenuhnya benar, namun potensial menjadi anak yang demikian.

Peran Agama dan Pemuka

Agama itu akan bisa dinilai dari buahnya. Bagaimana agama menjadi sarana permusuhan, sarana melampiaskan kebencian. Pendidikan agama yang mendasar sangat penting dan mendesak untuk dilakukan. Hapalan, ritual itu penting namun belum cukup. Pengamalan, melakukan dalam tindak nyata itu jauh lebih mendesak untuk dihayati. Kebencian jelas bukan buah pribadi beragama. Agama masih semata ritual dan kalimat suci, belum meresap dalam hati.

Apakah bangsa ini masih akan terus melahirkan Dian dan calon anaknya terus dalam kungkungan  pemahaman agama dan pelaku agama yang demikian terus? Beruntung bahwa UU Ormas lahir, sehingga potensi itu bisa dikurangi.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun