Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Ketakutan, Politik Agama dan Agama Politik: Sarana Mengejar Kekuasaan

28 Agustus 2017   08:20 Diperbarui: 28 Agustus 2017   17:32 4564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Letakkan agama pada porsi dan proporsinya. Agama jika sudah menjadi iman, akan menjadi gaya hidup, bukan semata ritual, hapalan, dan kalimat suci semata namun mengalir dalam hidup. iman sebagai  gaya hidup akan tercermin dalam perilaku. Mana ada coba sebenarnya bisa mengatakan  ats nama Tuhan namun merampok tanpa merasa berdosa. Berapa saja pejabat dan politikus yang maling namun masih berdalih sebagai cobaan Tuhan, atau tidak mau mengaku malah menuduh pihk lain sebagai penjahat. Padahal tidak ada yang mengaku tidak beragama lho. Seharusny malu mengaku beragama namun tabiatnya jauh dari nilai agama.

Membedakan tujuan dan cara saja masih bingung tidak karuan, bagaimana mau membangun bangsa. Ketika orang bercita-cita jadi presiden, kursi presiden terraih, ya sudah, fokusnya mempertahankan kursi itu selama mungkin. Jika sarana sebagai membangun bangsa misalnya, tentu pembangunan yang menjadi prioritas bukan mempertahankan kursi itu. Hal ini adalah penyakit bangsa ini, akut bahkan.

Kursi, jabatan, dan kekuasaan itu baik, sah, dan tidak ada yang salah darinya, namun bagaimana menghayatinya itu yang penting. Sistem yang ada pun tidak banyak bisa diharapkan, karena dibangun oleh pribadi-pribadi bobrok. Keinginan baik akan menjadi jembatan emas untuk mengubah segaanya.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun