Anies di Jakarta juga mengandalkan politik korban. Di depak mengapanya tidak menjadi fokus, namun didepak, dan itu yang diolah. Ingatan jangka pendek yang masih kuat dibarengi dengan pembentukan opini ternyata sukses. Ini mau dicoba lagi.Â
Jika Pan didepak, suah disiapkan, partai yang disia-siakan, dilupakan, habis manis sepah dibuang. Langsung menyatakan mundur saja, eh tidak didengar bahkan oleh petinggi partainya.Â
Melihat bedanya sikap, pernyataan, dan komentar yang berseliweran, mempertunjukkan siapa dan mau apa. Serigala berbulu domba akan kelihatan ketika diberi rumput dia diam saja. Ada daging disimpan akan diambil. Lupa sedang berdandan jadi domba.Â
Tentu elit sedang memainkan peran masing-masing. Siapa yang paling cerdik akan ketahuan dan kelihatan kualitasnya.Â
Saatnya menjebak serigala itu dengan tepat dan telak. Bangsa ini sudah terlalu lama dikelola dengan coba-coba dan pelakunya petualang politik. Saatnya mengarahkan pembangunan bagi bangsa dan negara. Apakah demikian?
 Layak ditunggu. Waktu tidak akan berdusta untuk itu.
 Salam