Dua, politik mahal. Malah bekerja mau enaknya saja. Akhirnya membeli suara. Karena tidak mungkin uangnya sendiri mampu mewujudkannya, ya maling uang yang ada. Apa akibatnya sangat ngeri, mereka sama sekali tidak memikirkannya.
Tiga, rakyat masih mudah dibeli dan dikelabui dengan pakaian sok alim, pakai lambang atau istilah tertentu pasti seperti itu hatinya. Padahal sama sekali tidak. Hal ini yang dimanfaatkan bandit demokrasi untuk kesenangan mereka sendiri. Hal ini yang perlu dibenahi, dibangun, dan dikembangkan. Katakan tidak memilih maling berdasi.
Empat, hukum yang masih terbeli. Ini bukan rahasia umum, kalau hukum sangat mudah dibeli. Â Di sel pun masih bisa bermewah-mewah.
Pemiskinan maling berdasi mendesak dilakukan selain pembuktian terbalik. Dengan demikian, penyakit akut ini usai sudah dari negeri ini.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H