Sikap tanggung jawab bukan hanya pokoknya berbeda. Sikap ini mulai menguat akhir-akhir ini. belum lagi diperparah jika orang lain menderita tidak soal asal bukan saya. Banyak kasus menjadi bukti akanfakta ini.
Apa yang bisa mengubah paradigma itu semua?
Pendidikan. Pendidikan yang mengejar prestasi dengan mengabaikan proses menghasilkan generasi instan tanpa kedalaman jiwa. Perlu dibenahi untuk memberikan siswa mampu menganalisis dan mengelurkan pendapat lebih banyak.
Agama. Bagaimana keteladanan dan pemahaman agama bukan semata ritual dan apalan sangat menggugah jiwa untuk bisa hidup dengan arif dan bijaksana. Rasa dan sikap syukur jelas dipupuk dari ranah ini.
Kehendak baik hidup bersama sebagai bangsa. Sikap ini membantu orang untuk selalu mengedepankan keakuanku semata, namun sebagai satu bangsa utuh. Deritaku derita bangsaku dan sukaku suka bangsaku, derita orang lain juga deritaku juga, bukan sebaliknya. Kalau rugi ogah, jika untung ikut semua.
Kebebasan dan kepemilikan sendiri juga terbatas oleh kebebasan dan kebutuhan orang lain. Negara ini bukan  komunis namun juga bukan negara liberal, yang bisa semau-maunya saja. Lihat bagaimana menolak ini itu seperti bukan sebagai saudara sebangsa, atau menguasai dan menggunakan ini karena aku mampu beli, lupa anak cucu.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H