Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kafir, Kristen, Nek Mati Dipentheng

29 Mei 2017   12:40 Diperbarui: 29 Mei 2017   12:54 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah bisa juga si pejalan kaki yang mendengar kalau gedung bertingkat itu kelihatan kotak saja dari atas sana. Ah matamu harus diperiksa mana bisa gedung bertingkat sepuluh hanya kotak kecil begitu? Dia juga tidak bisa menghakimi ketakutan penumpang kapal yang diombang-ambingkan ombak saking kerasnya. Mana ada angin, aku saja tidak terjerembab waktu jalan.

Soal iman, agama, atau spiritualitas itu sangat personal saya dan Tuhan, mengapa harus takut cap, label atau sakit hati oleh penamaan oleh pihak lain? Hal yang biasa, lumrah, wajar nama itu berbeda. Tidak perlu sampai bberkelahi hanya karena label atau nama.

Iman juga berkaitan dengan pengalaman. Pengalaman saya belum tentu sama dengan SI A, SI B, atau Anda, tidak bisa dipaksakan untuk bisa tahu semuanya. Lebih miris lagi jika mau diseragamkan, mana bisa coba.

Perlu hati yang besar untuk hidup bersama. Perbesarlah persamaan, jangan mencari-cari perbedaan. Jika bisa bersikap demikian, hidup akan ringan, tidak mudah tersinggung dan kemudian marah. Pakailah kacamata jernih dan terapkan ke diri sendiri lebih dulu.

Hidup dalam keragaman itu indah, coba bayangkan kalau hanya ada sejenis saja seberapa bosannya coba? Inilah hidup, kebebasan kita bersinggungan dengan kebebasan orang lain. kedewasaan yang memampukan kita bisa mengerti, memahami, dan menerima. Hanya anak kecil kan yang beda sedikit saja ngambeg, marah, mogok, dan marah? Apa mau kita yang berbadan dewasa itu dinamakan kanak-kanak secara kejiwaan? Tidak mau bukan?

Jayalah Indonesia

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun