Bagaimana jika ada yang aman dan lolos dari hukuman waktu mahasiswa dan kini atau kelak menjadi pejabat negeri?
Sikap iri dan kemarahan serta dendam yang pernah “dikorbankan”
Hal ini tentu tidak mudah untuk diurai, diselesaikan, dan didamaikan, apalagi jika sampai dipidana, dan menjadi orang terbuang karena kasusnya. Ingat mereka bukan orang bodoh, mereka sudah terpilih dan didik dengan baik. Perasaan terbuang dan dendam bisa menjadi luar biasa besar, jangan kaget kalau jadi penjahat yang sangat keras, brutal, atau teroris yang merongrong negara. Padahal jelas tidak sedikit.
Pejabat namun pernah menjadi pelaku kriminal
Miris jika demikian, apakah berlebihan jika dikatakan, pantes maling berdasi tidak pernah kurang, karena sejak awal mereka biasa menghidupi perilaku demikian. Hati nurani mereka sejak awal telah tumpul dan tidak terusik dengan bisikan hati nurani sendiri. Jangan heran yang penting kursi dan uang bukan soal kebenaran dan bangsa ini.
Penegak hukum dalam pendidikan melanggar hukum
Miris dan sangat menyedihkan. Mereka biasa mengelabui hukum dan peraturan demi kekuasaan dan kepuasan batin yang penuh kekerasan. Menyedihkan bagaimana mereka mau mengawal hukum jika mereka sendiri tidak pernah taat aturan? Jangan pisahkan pendidikan dari kehidupan sehari-hari.
Apa yang bisa dilakukan?
Penegakan hukum
Memang selalu melibatkan hukum, namun apakah pernah benar-benar terjadi peradilan, pidana, dan menjalani hukuman dan ada perubahan sikap dari terhukum? Jangan-jangan mereka malah belajar di penjara dan “sukses” jadi jauh lebih jahat?
Hukum yang adil, bukan memilih