Roda organisasi yang tidak berjalan selama ini harus dicari akar penyebabnya, jangan asal, bukan semata senang atau tidak, namun bagaimana garis organisasi dijalankan atau tidak. Itu sebagai filter yang paling baik bagi kesehatan partai.
Kegagalan demi kegagalan seharusnya menjadi pelajaran dan pembelajaran untuk ke depan, bukan dengan dalih sebagai hal yang wajar dan lumrah di dalam demokrasi. Kalah menang hal biasa, kalau kalah terus menerus ya mau bagaimana bisa menjadi penggerak perubahan?
Apakah cukup puas dengan mengatakan kalah menang itu biasa, padahal bisa menang kalau mesin bekerja dengan baik. Bagaimana tidak menyesakkan jika kemampuan laju bisa 200 km/jam hanya karena kebanyakan beban oleh petualang, lajunya hanya 50 km/jam dan menjadi bahan ledekan rival?
Saatnya berubah dan berbenah untuk kemajuan bersama. Jangan sampai menjadi sejarah semata, namun tidak lagi bisa berbicara.
Jayalah Indonesia
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H