Kisah sedikit berbeda, namun mirip juga, hanya beda pada Golkar saja yang signifikan. Demokrat juga sama, diam menghanyutkan, partai lain penggembira saja.
Pembelotan Ruhut
Ini juga kejadian unik yang ada, di mana Ruhut sampai dipecat karena membelot, berbeda dengan pilpres, ia masih selamat dan tetap menjadi anak Pak Beye. Eh kini malah juga menambah daftar panjang identiknya pilpres dan pilkada.
Klaim Dukungan yang Dibesar-Besarkan
Komunitas-komunitas, relawan-relawan, pendeta atau gereja ini iu dukung ini, dan kemudian ada klaim dibantah rekannya. Juga asal daerah jika pilpres jelas daerah, memberikan pernyataan akan memilih, lagi-lagi identik.
Nazar-Janji dan Sumpah yang tidak terpenuhi
Ini lagi-lagi identik, ada yang mau potong maaf burung, mau pindah rumah, potong hidung dna kuping, sama dulu juga mau ke luar negeri, bahkan ada sesepuh yang mau jalan kaki hingga kini juga belum terbukti.
Masih patut ditunggu adalah:
Karena dulu yang menang Pak Jokowi, maka pertama yang dibahas bagaimana jika Anies kalah, akankah menuntut ke semua lembaga yang bisa dituntut? Jika iya, jelas sama persis, melihat pernyataan salah satu petinggi arpol pengusung, hal ini akan terjadi.
Akankah ada sujud syukur atas hasil survey yang menyatakan kemenangan ada di kubunya. Hitung cepat bisa berbeda, kan lucu seperti yang dulu, apalagi ada ibadah khusus segala.
Menuduh kecurangan dan pihak lain sebagai pelakunya. Mengaku memiliki bukti jutaan namun kosong. Jika iya, pasti sama persis.