Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Tamasya Almaidah dan Relevansinya

14 April 2017   21:59 Diperbarui: 15 April 2017   07:00 1769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sudah ada panitia, ada peradilan yang berjenjang, ada juga polisi yang siap mengawal ini semua. Jika mau menjalin tali silaturahmi, tentu ada mekanisme yang tidak perlu melibatkan pesta rakyat ini. jika memang tidak ada agenda khusus mengapa tidak ada selama ini, paling tidak sudah ada pilkada serentak sekali, pilpres, pileg, mengapa hanya Jakarta?

Tentu tidak baik jika memiliki pemikiran tendensius dan menilai ada agenda non politik di dalamnya, harapannya bukan, namun jika buat apa mengatakan demokratis namun sebaliknya?  Bahaya yang potensial terjadi adalah intimidasi pada panitia, pelaksana, dan bukan tidak mungkin pemilih pun dipaksa untuk memilih yang belum tentu sesuai dengan pilihannya sendiri. Apa bedanya dengan masa lalu yang pemilu sudah diketahui persentasenya sedang pemilu belum juga terjadi.

Salah satu ciri demokrasi adalah kepercayaan. Bagaimana mengatakann diri demokratis kala tidak bisa percaya pada panitia pelaksana, dan merasa akan ada kecurangan maka menyiapkan antisipasi yang sayangnya bisa saja malah tidak demokratis. Padahal demokratis juga taat azas dan hukum. Pemaksaan kehendak jelas bukan demokratis. Apalagi jika melanggar hukum atau mengedepankan hukum tafsiran sendiri.

Perhatian adalah, kehati-hatian di dalam mengordinasikan, mengatur, dan menjalankan tamasya ini dengan baik. Ide baik, gagasan baik, jika dilakukan dengan baik tentu hasil baik akan bisa diperoleh. Antisipasi ada yang mengail di air keruh itu menjadi penting dan perhatian bersama. Agar tidak menambah masalah yang seharusnya tidak menjadi masalah.

Jayalah Indonesia

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun