Cinta itu menghidupkan bukan mematikan
Salah satu hakikat cinta adalah kehidupan. Bagaimana mungkin mengatakan cinta di dalam alam kematian? Tidak sesempit soal mati namun bagaimana cinta itu memberikan semangat, harapan, gairah, dan keinginan bertumbuh. Mem-bully,mengatakan hal-hal yang buruk, mencerca, termasuk budaya kematian, tidak ketinggalan adalah kekerasan baik fisik ataupun kata-kata.
Cinta itu memercayai bukan mencurigai
Hal ini paling sering terjadi, memberikan kepercayaan, pasangan atau orang tua yang memeriksa medsos, hape,kegiatan harus lapor seperti tahanan saja. Boleh bertanya, mengawasi, menjaga, namun bukan malah membuat hidup kita habis waktu hanya untuk ngulikaktivitas anak atau pasangan. Waktu itu berharga, manfaatkan waktu untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Mencurigai orang yang dikasihi itu bukan kasih atau cinta, namun paranoid. Bedakan waspada dengan curiga. Sangat berbeda.
Cinta itu menolong bukan menjatuhkan
Mau berbagi dan menolong bukan malah menjatuhkan dengan berbagai cara. Salah satu yang biasanya terjadi adalah mengatakan kebenaran namun tanpa melihat realitas. Contoh, anak yang gagal dalam ujian bukan dibentak, dikatakan salah sendiri selama ini ngegame terus, atau malah main dari pada belajar, itu fakta dan benar, namu caranya. Atau pasangan yang kena pecat, eh malah bukan didukung malah mengatakan memang kamu layak dipecat karena perbuatanmu, mana ada kasih dan cinta di sana coba? Atasan juga bisa melakukan dengan keji karena anak buahnya telat terus, mau masuk lebih cepat atau pecat besok? Â Cinta itu menolong bukan menjatuhkan lebih dalam.
Cinta itu membangun bukan menyerakkan
Membangun pribadi lebih baik bukan malah membuat makin buruk keadaan. Ada anak atau pasangan yang jatuh di dalam keterpurukan, bagaimana membantu untuk kembali eksis, bukan malah menambah beban dengan berbagai tuduhan, hujatan, atau makian.
Cinta itu indah bukan gundah
Cinta, apapun itu adalah indah, bukan malah gundah. Bagaimana memaknai cinta jika hanya ada gundah dan gulana saja di sekeliling. Coba bayangkan jika rumah adalah bak halte tidak pernah ada perjumpaan, dialog, candaan, dan hanya caci maki, saling silang tidak pernah ketemu? Cinta itu membawa warna, bukan tanpa keributan, namun masalah bisa diselesaikan dengan baik. Masalah diurai bukan disembunyikan.
Cinta itu menyembuhkan bukan menyakiti