Jangan pula seperti Ibas yang sama sekali tidak tampil di media, hemat saya, ia tidak bisa berhadapan dengan media, maka begitu tampil eh malah salah dan menuai kritikan. Akrabi media dan bisa jadi anggota Kompasiana. Di mana banyak guru dan murid saling belajar bersama. Promo.com.
Media sosial itu bisa membantu jika dapat memilah dan memilih, bukan seperti orang yang baru kehilangan mainan dan selalu saja melihat negara atau gubernur salah terus. Berikan juga pujian jika memang itu prestasi. Kritikan pun harus asal solutif. Misalnya banjir, jangan asal di mana gubernur, namun bisa mengatakan, memang perlu waktu karena masih banyak program yang belum bisa berjalan. Menghantam pihak lain memang memuaskan dan sepertinya akan memberikan hasil yang besar, namun dalam jangka panjang tidak demikian.
Rekrut dan rangkul kembali kader baik yang sempat hilang. Ruhut, Anas pun bisa jika sudah usai dari tahanan, atau yang kecewa dan lari. Itu penting. Rekonsiliasi itu memberikan bukti kedewasaan.
Proses dan perjuangan itu tidak ada yang instan. Jalani langkah demi langkah dan buktikan dengan kinerja, jangan kaget kalau episode mendatang malah banyak yang menghendaki maju dan tidak susah payah kampanye.
Jayalah Indonesia!
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H