Kedelapan, kisruh, rebutan, dan ramai hanya soal nama, kursi, uang sudah cukup. Prestasi ke depan bukan hanya bicara pernah ini, pernah itu. Timor Leste, Laos, Myanmar, dan bahkan Philipina sudah menyalip. Dulu Cuma bisa ramai kalau jumpa Thailand dan Malaysia. Lha kini main dengan Timor Leste saja masih ketar ketir, bisa menang tidak. Artinya sudah jauh merosot sedang rival sudah meningkat.
Jika soal mendasar teratasi mau memakai nama apapun tidak akan ngaruh. Uang akan datang dan semua tinggal jalan sudah tidak perlu repot. Ini soal sistem, bagaimana Liga Jepang yang belajar dari sini sudah mengirimkan pemainnya ke Eropa, kita masih bangga dengan trial pemain di Eropa? Saatnya juga ganti pejabat ganti nama dan model berakhir, inilah yang namanya sistem, tidak lagi tergantung personal namun organisasi.
Jayalah PSSI, Jayalah Indonesia!
Salam Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H