Apa yang menjadi catatan dan penilaian rakyat tentu juga berkaitan dengan rekam jejak yang Pak Beye lakukan sendiri di masa lampau kala menjabat. Soal berita palsu dan fitnah toh bukan barang baru. Mengapa soal yang jauh lebih mendesak dan krusial seperti  korupsi sama sekali tidak pernah membahas apalagi menyebut?
Soal pembangunan yang mangkrak, bukan yang sukses seperti di Suramadu lho. Keberanian melihat kegagalan diri sendiri tentu akan lebih dihargai banyak orang daripada mithati kesalahan pihak lain dan mengunggulakn prestasi sendiri.
Zaman sudah modern, rekaman dalam bentuknya yang paling lengkap, suara, gambar, data, dan komplit ada kog, gak perlu khawatir rakyat lupa. Ingat Pak Karno yang coba dibungkam selama puluhan tahun pun tetap menguar kharismanya. Gaya berpakai dan orasinya dipakai Pak Prabowo, pemikirannya dipakai Pak Jokowi dalam pilpres kemarin. Kualitas Pak Karno tidak terkubur bersama Orde lama sebagaimana Orba menghendaki. Jadi Pak Beye yakinlah akan ada kenangan itu, tergantung seberapa banyak apa yang telah ditanamkan tentunya. Jika merasa tidak menanam ya bisa dimengerti kalau takut, khawatir dilupakan, dan cemas tidak ada lagi yang ingat apa yang pernah ditanamkan.
Panenan itu bisa saja diganti dengan membeli di pasar. Namun tentunya akan terungkap benar atau palsu tentunya. Semangat perjuangan yang membedakan.
Jayalah Indonesia!
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H