Hukum yang jelas dan tegas, selama ini tuntutan yang berdasarkan bukti abal-abal, bukti buatan, dan jelas-jelas tidak terbukti pun tidak pernah diselesaikan sebagai penipuan, jika iya, negara bisa lebih tertib hukum, bukan malah hukum rimba. Mulai perlu dibenahi bahwa hukum itu panglima, bukan menggerakkan massa yang lagi-lagi masih bisa dibayar. Jadi hukum dan massa yang bisa terbeli, ya jadilah seperti ini.
Pendidikan kritis sehingga melahirkan pemikiran cerdas dan kritis. Kritis bukan semata asal berbeda, namun membela kebenaran dan keadilan. Hal ini masih jauh dari harapan. Pendidikan membeo dan menghafal sangat fatal.
Keteladanan satu antara perbuatan dan pernyataan. Lihat saja maling, penipu, bisa berubah dengan baju berdasi dan alih peran jadi pejabat publik. Hal ini yang perlu dibenahi dengan baik.
Agama bukan semata kata suci, namun isi hati yang suci, yang keluar dari mulut adalah yang ada di dalam hati. Agama bisa menjadikan pemimpin bukan malah menimbulkan perselisihan ketika agama bukan lagi menjadi berhala, namun mengantar sampai kepada Tuhan.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H