Berkali-kali Pak Beye mengatakan inelijen dan intelijen bengkok atau salah. Menarik adalah apakah beliau  itu lupa sudah bukan presiden aktif, sehingga apa isi laporan intelijen ya ke pemerintah bukan lapor ke beliau. Ada yang menarik, bengkok itu memang dibuat sehingga beliau terjebak atau memang ada intelijen tidak setia pada negara namun memberikan laporan salah ke Pak Beye, jika demikian, bukan saja kabinet bayangan, ada presiden bayangan yang masih membayang-bayangi presiden yang sah secara pemilu. Ini jauh lebih berbahaya daripada demo 4 November kalau begitu.
Enam, Â ternyata logika yang dipakai juga bengkok.
Menarik soal bengkok ini, ada logika bengkok ketika menyatakan tidak perlu intervensi hukum, eh beliau menyatakan Pak Ahok harus diperiksa sehingga bukan membatasi demo tapi mengatasi tidak ada demo. Ini pertama, kedua mana tidak bengkok ketika pergerakan massa sudah ada baru mengatakan itu. Memang kalau Ahok ditangkap kemarin sudah selesai dan demo itu tidak ada? Ketiga, polisi cepat namun pelapor dalam hal ini si penthung menunda, lha Pak Beye belum dilapori to Pak oleh intelnya? Mereka baru ngupi Pak belum sempat lapor.
Tujuh, merasa jadi paling bertanggung jawab menghilangkan data TPF.
Lha semua anak buahnya bahkan yang paling setia pun sudah mengatakan mereka tidak menerima, langsung presiden laporan itu kog. Siapa lagi coba, malah menyeret Bu Mega, kemudian jangan menyalahkan yang sudah usai. Ini fokus ya Pak, semua sedang mencari laporan yang diserahkan ke Pak Beye, artinya, ya Pak Beye yang harus menyimpan, jangan ngeles dengan mencari-cari kambing hitam, kambing lho bukan kebo. Pihak yang menyerahkan juga mengatakan bahwa memang laporan ke Pak Beye, dan laporan itu yang dicari bukan soal kapan kejadiannya, atau merasa sudah membentuk TPF, bukan itu, perlu aqua Pak?
Delapan, merasa disepelekan, Jokowi mendatangi Prabowo yang Cuma calon bukan ke Pak Beye yang presiden.
Ini masalah, presidennya itu Pak Beye, maka mendapat rumah eh malah cari Pak Prabowo. Jelas saja meradang, presiden ini lupa apa, kog malah ke sana bukan ke sini, Hambalang lagi, sensinya dobel.
Sembilan, bahaya ketika ada ancaman presiden soal proyek mangkrak yang mau dibawa ke KPK.
Pak Beye, kan Pak Jokowi tidak menuduh Pak Beye yang buat mangkrak. Atau memang terlibat Pak, kalau tidak mengapa harus marah kalau  begitu?
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H