Bangsa ini melimpah orang cerdas, pintar, dan kaliber dunia, namun miskin karakter yang layak menjadi pemimpin. Seorang pemimpin bukan saja soal kemampuan olah pikir namun juga olah rasa, bagaimana mengatakan dan ada yang tidak perlu dikatakan. Ketidaksukaan tidak perlu diumbar seperti anak abg putus cinta monyetnya. Apalagi petinggi di kura-kura hijau itu bukan jabatan sepele.
Bagaimana mereka mendengar keinginan netizen di Malaysia itu? Malu atau tambah nyinyir? Perlu malu juga soal paham yang salah soal maling recehan itu. Receh untuk hidup wajar namun kalau tamak namanya kurang ajar.
Salam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!