Fokus Kursi dan Kuasa, Jakarta Nanti Dulu
Melihat perselisihan yang soal sepele seperti ini, tentu saja menunjukkan kualitas fokus parpol yang ada. Mana ada pemilihan demi Jakarta lebih baik, nyatanya untuk menyebut nama saja harus melakukan tipuan dan merugikan pihak lain. Apa  toh salahnya kalau mengatakan memang Demokrat yang mengajukan Agus? Toh semua juga tahu, semua paham, dan akhirnya jauh lebih buruk dengan bantahan dari P3 ini.
Belum memikirkan visi dan misi, lha soal nama saja masih kisruh dan seolah merasa malu mengakui keberadaannya. Saling sikut dan klaim kalau berhasil juga akan terjadi, kalau gagal lari. Mau dibawa ke mana dengan polah parpol kanak-kanak seperti ini coba?
Susah mengharapkan mereka ikut bertanggung jawab jika ada sesuatu, mereka lari iya. Apa model demikian masih bisa dipercaya? Rekam jejak partai yang dikelola oleh oknum Sengkuni seperti ini, tidak heran akan melahirkan prajurit Kurawa yang tidak ksatria dan cari enaknya sendiri.
Sayang ASIN yang perlu dukungan parpol dengan mesinnya yang tidak jelas ini malah diperparah dengan persoalan yang sebenarnya sepele seperti ini. Pihak Demokrat lebih bijak jika tidak usah banyak omong yang tidak penting. Sikap ini melengkapi hengkangnya dua petinggi mereka mendukung kubu lawan. Perilaku Sengkuni yang perlu banyak dikendalikan agar tidak memperparah keadaan yang memang sudah tidak baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H