Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Law of Resonance, Motivator, dan Iman dalam Hidup

13 September 2016   06:32 Diperbarui: 13 September 2016   07:24 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Iman memberikan peran bagi kita agar bisa iklas, berserah, dan melihat rencana Tuhan bukan karena perkataan motivator, kata guru spiritualitas, atau keyakinan kita sendiri yang kta gaungkan. Benar bawa kita memang perlu yakin dan mengungkapkannya, namun hak veto ada di dalam Tuhan. Yang terjadi adalah rencana Tuhan, belum tentu sama dengan angan-angan kita.

Sebesar apapun kepercayaan kita, keyakinan kita, usaha kita, jika bukan karena kehendak, rencana Tuhan dalam rancangan kita, juga tidak akan terjadi. Bukan berarti bahwa kita tidakperlu berharap. Namun tetap saja kendali dan veto ada pada Tuhan, karena DIA lah yang tahu yang terbaik bagi kita, kita bisa saja salah meminta bukan?

Motivator bisa saja salah, namun motivasi tidak akan salah, sepanjang kita memiliki pandangan yang bisa memilih dengan baik. Apapun yang dikatakan motivatornya, apa yang dilakukan motivatornya, bukan masalah lagi, kan bukan itu yang utama. Semua itu sarana bukan?

Salam

Sumber: Law of Resonance, Pierre Franckh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun