Pelaporan ke mana-mana, pertikaian dengan lembaga negara yang disukai  oleh bukan pendukung Ahok, bahkan ada yang khusus mengagendakan apel rutin ke KPK, coba apa tidak hebat. Penertiban aliasa penggusuran yang dibesar-besarkan, kini juga sepi saja.
Pensiunan jenderal hingga jenderal yang sedang berperang pun ditarik-tarik demi menang di Jakarta. Kini semua usai, tidak akan ada lagi tarik ulur dengan daerah, tinggal menunggu detik akhir seperti apa. Apakah masih ada upaya lain? Layak ditunggu kalau begitu.
Ini akan benar siapa, Ahok atau Risma? Akan identik, hanya ramai pas pencalonan, pendaftaran, dan proses awal saja. Waktu pelaksanaan akan sepi dan tidak ada kegaduhan berarti.
Tugas berat adalah KPU untuk memikirkan waktu dan hari pelaksanaan jangan sampai itu adalah dekat dengan libur panjang dan jangan harap angka pemilih tinggi. Milih berlibur daripada pilkada. Ini menarik berkaitan dengan ide mengatur ulang jadwal pilkada serentak.
Dinamis dan semarak, bukan berarti semau-maunya sebenarnya. pelajaran berharga dari Kota Surabaya dan DKI ini bisa menjadi pembelajaran ke depan.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H