Belajar dari penyelesaian kasus demi kasus di Indonesia, bisa dinalar, kalau mau aman, jangan bisnis sendirian, apalagi menyerempet-nyerempet bahaya. Meskipun pengaruhnya belum ada, bisa jadi sangat besar karena tidak memiliki jejaring dan pembela yang mumpuni. Mampus sendirian.
Jangan tanggung-tangung, gede sekalian, artinya bisa bayar dan melenggang begitu saja karena uang hasil penjualan bisa membeli pasal dan menghampat proses yang berjalan. Kasus sekretaris MA hingga jadi mantan sama sekali belum beranjak lho....
Hati-hati melaporkan sesuatu, bisa-bisa berlaku praduga bersalah kala melapor kalau yang dilaporkan itu penggede, baik kursinya, dompetnya, atau ototnya. Yang dilaporkan memiliki azas praduga tak bersalah, bahkan tidak pernah salah, dan salah-salah masuk bui dan yang dilaporkan tetap jadi maling. Kembali falsafah anjing menggonggong, nyolong tetap nyelonong.Kasus vaksin, termasuk BPJS palsu  ini sebenarnya hanya salah satu koreng kecil di dunia kesehatan. Dan selama ini bisa berjalan begitu saja.
Apakah revolusi mental hanya angin surga kampanye saja? Kala yang menjalankan hanya satu dua, sedangkan jauh lebih banyak yang tetap bermental kere dan seenak udelnya dhewe? Sama sekali tidak menyalahkan presiden yang mengangankan ide besar perubahan radikal pada perilaku bangsa ini, namun tetap saja, karakter dan tabiat yang selama ini telah menganut aturan tanpa aturan itu tetap berjalan.
Salam
Sumber Awarness, Kompas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H