Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mie Bikini, Vaksin Palsu, dan Pernyataan FB, serta Penyelesaiannya

8 Agustus 2016   06:04 Diperbarui: 8 Agustus 2016   08:03 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Belajar dari penyelesaian kasus demi kasus di Indonesia, bisa dinalar, kalau mau aman, jangan bisnis sendirian, apalagi menyerempet-nyerempet bahaya. Meskipun pengaruhnya belum ada, bisa jadi sangat besar karena tidak memiliki jejaring dan pembela yang mumpuni. Mampus sendirian.

Jangan tanggung-tangung, gede sekalian, artinya bisa bayar dan melenggang begitu saja karena uang hasil penjualan bisa membeli pasal dan menghampat proses yang berjalan. Kasus sekretaris MA hingga jadi mantan sama sekali belum beranjak lho....

Hati-hati melaporkan sesuatu, bisa-bisa berlaku praduga bersalah kala melapor kalau yang dilaporkan itu penggede, baik kursinya, dompetnya, atau ototnya. Yang dilaporkan memiliki azas praduga tak bersalah, bahkan tidak pernah salah, dan salah-salah masuk bui dan yang dilaporkan tetap jadi maling. Kembali falsafah anjing menggonggong, nyolong tetap nyelonong.Kasus vaksin, termasuk BPJS palsu  ini sebenarnya hanya salah satu koreng kecil di dunia kesehatan. Dan selama ini bisa berjalan begitu saja.

Apakah revolusi mental hanya angin surga kampanye saja? Kala yang menjalankan hanya satu dua, sedangkan jauh lebih banyak yang tetap bermental kere dan seenak udelnya dhewe? Sama sekali tidak menyalahkan presiden yang mengangankan ide besar perubahan radikal pada perilaku bangsa ini, namun tetap saja, karakter dan tabiat yang selama ini telah menganut aturan tanpa aturan itu tetap berjalan.

Salam

Sumber Awarness, Kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun