Selalu yang menjadi alasan adalah soal keterbatasan personal dan minimnya kesejahteraan. Perubahan paradigma harus ditekankan, pengabdian bagi negara dan modernisasi lapas mendesak.Semua itu bisa diatasi dan diselesaikan. Uang sitaan bandar narkoba dipakai untuk membangun penjara modern, kesejahteraan telah jauh meningkat, malah kualitas pengawasan menurun. Berarti dalih ini bisa terpatahkan. Soal sistem yang membawa orang pada tindakan sesat.
Perubahan gaya hidup, penghargaan bukan kekayaan namun prestasi,selama ini sangat susah karena orang lebih menghargai uang dan materi yang melimpah. Pendidikan berperan penting dalam hal ini.
Peredaran uang soal kenaikan pangkat bukan rahasia lagi, namun tentu semua mengatakan tidak. Ini hanya bisa diatasi dengan kehendak yang kuat. Pilkada menunjukkan hal yang jelas terang benderang saja tidak bisa diatasi, apalagi yang reman-remang begini. Maaf, kentut itu bau namun tidak bisa ditangkap selain karena aroma tidak sedapnya. Persoalan panjang dari seleksi yang acap memakai uang dan lagi-lagi pasti dibantah, namun ada di tengah-tengah lingkungan ini.
Bantahan demi bantahan akan datang dan menjadi jawaban standar. Menurut hemat saya tidak perlu ada bantahan apapun namun berani mengadakan penelitian mendalam dari profil hidup aparat yang ada. Â Negara ini terpuruk karena mental kere dan mental maling, tidak malu maling padahal sudah kaya dan gaji melimpah.
Kasus ini bisa menjadi pintu masuk untuk perbaikan dan jangan malah menuduh yang sudah tiada atau siapapun yang mengajak berubah. Apakah mudah? Jelas saja tidak akan mudah, resistensi demi resistensi akan datang.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H