Dewasa di dalam melihat diri dan relasi
Beberapa waktu lalu heboh soal kekerasan seksual yang demikian marak. Media melaporkan satu demi satu dari seluruh daerah. Mengapa ada kekerasan seksual? Karena tidak adanya penghargaan akan kemanusiaan dan penghormatan kepada lawan jenis. Menghargai dan menghormati lawan jenis termasuk juga menghargai dan menghormati diri sendiri.
Menghormati lawan jenis termasuk di sini adalah relasi. Bagaimana mereka saling menghormati dan menghargai satu sama lain, tentu tidak akan ada pemaksaan kehendak apalagi secara seksual. Lemah dalam hal ini yang menyebabkan perkosaan, pemaksaan, dan tragisnya ramai-ramai lagi.
Tidak ada aborsi
Meskipun secara medis biologis dan ilmu pengetahuan tidak ada yang perlu diragukan lagi, namun ingat tidak ada satu agamapun yang mengizinkan pengguguran kandungan. Mengapa demikian? karena menggugurkan juga termasuk  pembunuhan. Tentu menimbulkan perasaan bersalah ini masuk ranah psikologis. Penilaian moral, etis, dan spiritualitas tentu berbeda dan itu menjadi bahan pertimbangan.
Sehat menilai dan melihat seksualitas
Seksualitas itu sangat kompleks. Tidak heran terjadi pro kontra, pendidikan seksualitas dimasukkan dalam kurikulum pun belum ada titik temu bagaimana baiknya. Tidak heran jika termasuk banyak yang belum paham apa itu seksualitas dan bisa menilai secara negatif atau sebagai bahan becandaan yang paling murah dan meriah. Hal ini tentu menjadi kunci kesehatan reproduksi remaja tidak semata-mata sehat secara medik, namun termasuk spiritual. Penghargaan akan seksualitas dan penghormatan pada diri sendiri.
Pendidikan seksualitas menjadi salah satu faktor penting untuk menunjang adanya remaja yang sehat secara seksualitas. Sehat secara menyeluruh juga menjadi bahan pertimbangan yang tidak kalah pentingnya agar remaja tidak hanya berfokus pada kesehatan yang timpang.
Negara yang sehat memerlukan remaja dan pemuda yang sehat secara rohani dan jasmani. Salah satu yang penting namun sering hanya diandaikan adalah sehat secara seksual. Kesehatan reproduksi menjadi salah satu elemen penting di dalam seksualitas remaja. Remaja sebagai penanggung jawab bangsa di masa depan jangan rusak oleh karena perilaku seksualitas yang tidak sehat sejak dini.
Referensi:
Pendidikan Seksualitas: Keterangsangan