Kesadaran bersama untuk membangun bangsa. Stop maling dan merasa lebih benar bagi pejabat-pejabat tinggi. Salah satunya berani mengakui kelemahan lembaganya maupun kelebihannya. Dengan demikian bisa saling menghargai. Selama ini lembagaku pasti benar dan dengan demikian bisa menutup-nutupi permasalahan dan itu menyimpan api di dalam sekam.
Penyederhanaan parpol. Sangat memalukan memiliki sepuluh fraksi dan dua belas parpol namun hanya dua kelompok, yaitu pro dan kontra. Bukan soal pro pemerintah atau berseberangan, namun satu kelompok pro kepentingan yang satu kontra, itu saja, bagaimana selama ini hal itu menjadi panglima kerja dewan bukan yang lain. Rakyat sudah diwakili.
Pembuktian terbalik akan harta. Ini sampai hari raya monyet pun tidak akan ada inisiasi dari dewan. Jika adapun akan dijegal mereka, karena kalau ada, akan menyiapkan tiang gantungan bagi mereka sendiri. Dengan keberanian membuktikan asal usul harta mereka akan ketahuan siapa yang maling dan siapa yang jujur. Selama ini perang opini, rebutan kekuasan dan kebenaran itu sebenarnya hanya akan bermuara ke maling dan uang.
Harapan itu ada, dengan lahirnya politisi yang akan menggantikan politikus dan pejabat yang sudah berpikir maju dengan pemerintahan bersih dan tidak mau kerja sama dengan maling. Masih perlu waktu dan keberanian untuk tetap bersabar.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H