Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memento Mori (Ingatlah akan Kematianmu)

10 Juni 2016   11:39 Diperbarui: 12 Juni 2016   20:03 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apakah Anda melihat diri sendiri atau memiliki perasaan yang lain dengan latihan ini?

Latihan ini hendak menyajikan bagaimana kita melihat diri kita dengan menjaga jarak. Bagaimana ketika kita becermin tentu harus ada jarak sehingga bisa melihat pantulan diri kita di permukaan kaca. Apa yang hendak kita dengar dari ungkapan duka itu, yang diucapkan oleh pemuka agama, perwakilan keluarga, atau rekan kita. Apakah kita suka dengan ungkapan mereka. Biasanya sejelek apapun di acara pemakaman akan ditampilkan kebaikan saja. Di sanalah kita hendak mengetahui apa yang paling baik. Ungkapan itu apakah benar yang kita dengar sesuai dengan kenyataan hidup kita. Apakah kita suka dengan “puja-puji” itu? Atau yang bisik-bisik di antara tetamu itu penuh duka dan mengenang dengan kebaikan? Atau malah mereka mengutuki dan menyukuri kepergian kita?

Masih ada waktu untuk mengubah, sepanjang kita masih bernafas, tentu kita senang dan masih bisa berubah. Nasihat, peringatan, dan keadaan yang berbeda bisa menjadikan kita berubah menjadi baik.  Tidak jarang kita berfikir bahwa ah nanti saja kalau sudah pensiun dan tua banyak amal dan berbuat baik, lha memangnya tahu kalau akan hingga tua?

Hidup ini saat ini dan di tempat ini. Tadi adalah sejarah dan nanti adalah berkah.

Salam.

Sumber Inspirasi: Antony de Mello, Sadhana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun