Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memento Mori (Ingatlah akan Kematianmu)

10 Juni 2016   11:39 Diperbarui: 12 Juni 2016   20:03 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memento Mori (Ingatlah akan Kematianmu)!

Pagi-pagi mendapat khabar duka. Sepupu yang masih relatif muda, usia 61 tahun. Masih banyak yang lebih tua dan sudah menderita banyak penyakit, namun masih diberi hidup oleh yang kuasa. Kematian dan kehidupan hanya dipisahkan oleh sebuah tirai yang sangat tipis. Tadi masih segar bugar karena memang kontraknya di dunia ini telah habis yang sudah, tidak bisa apa-apa.

Salah satu hal yang bisa mengingatkan akan kematian kita adalah dengan merenungkan “Pemakaman Kita”. Kita bisa membayangkan bagaimana jika itu yang dimakamkan adalah kita.

Gambarkan dan bayangkan yang di atas meja, di peti, atau di keranda itu adalah badan kita. Bisa dibayangkan secara mendetail apa yang dikenakan, bisa kain kafan, atau jas, atau kebaya, atau baju yang kita kehendaki. Bayangkan secara detail apa yang Anda saksikan itu adalah Anda. Perhatikan dengan baik, khususnya wajah Anda dengan ekspresinya.... Bergeraklah dan perhatikan bagaimana orang yang datang melayat Anda, berjalanlah dan lihatlah masing-masing yang hendak menghantar ke pemakaman Anda, secara perlahan dan lihat wajahnya....Berhentilah pada setiap orang, dan perhatikanlah apa pikiran dan perasaan mereka....

Dengarkanlah kotbah dari pemuka agama, apapun agama Anda...Siapa yang memberikan  kotbah itu...Apa yang dikatakan tentang Anda?....Apakah Anda dapat menerima apa ucapan baik yang diucapkan? ....Kalau Anda merasa tidak menerima, perhatikanlah hambatan apa yang menyebabkannya.... Hal baik mana dari yang dikatakan itu bisa Anda terima? Bagaimana rasanta mendengarkan kata-kata itu?

Perhatikanlah sekali lagi wajah tetamu yang hadir, saudara, sahabat, dan teman Anda.... Gambarkan semua kenangan baik akan mereka ceritakan satu di antara yang lain, jika mereka pulang ke rumah, seusai pemakaman.... Bagaimana rasa Anda sekarang? Apa ada yang Anda ingin katakan kepada mereka masing-masing, sebelum mereka pulang?....Pesan terakhir sebagai jawaban pada pikiran dan perasaan mereka terhadap Anda, jawaban yang mungkin tidak sampai pada mereka sekarang ini?...

Sekarang upacara telah usai. Dalam angan-angan Anda di atas makam, tempat tubuh Anda dimakamkan, dengan pandangan mengikuti semua sahabat, kerabat, teman, pergi meninggalkan tempat kuburan. Sekarang bagaimana perasaannya?... Sambil berdiri di situ, kembali lihat kembali hidup Anda dengan segala pengalamannya.... Apakah semua itu layak dihargai?...

Sadarilah kembali hidup Anda  sekarang, masih ada di ruangan ini, dan faktanya Anda masih hidup dan masih diberi waktu...

Pikirkan saudara-saudara semuanya itu dengan pola pikir sekarang....

Apakah ada perubahan dengan latihan tersebut?

Kenangkanlah diri Anda sendiri....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun