Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fahri Hamsah Makin Pening: Otak adalah Alat Kelamin Paling Besar

27 Mei 2016   06:50 Diperbarui: 27 Mei 2016   07:43 2350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pejabat itu tidak tentu tahu segalanya. Rendah hati mengatakan secara normatif, misalnya, saya perlu mengaji lagi sehingga bisa berkomentar dengan lebih komprehensif tentu jauh lebih bijaksana daripada menjadi bahan tertawaan rakyat. Hal itu jauh lebih terhormat, daripada setelah mengeluarkan pernyataan baru kemudian ngeles dengan berbagai alih dan akhirnya mempertontonkan maaf kebodohannya.

Profesional dan pengetahuan sepanjang itu adalah bidangnya, mengatakan tidak tahu bidang lain itu tidak salah, namun bisa memberikan jawaban yang tidak terlalu ngawur. Isu-isu startegis bisa minta stafnya memberikan masukan yang layaklah. Buat apa staf sebegitu banyak, mahal, uang negara membayari mereka, namun pernyataannya menggelikan seperti itu.

Apa artiya? Bahwa sekelas pejabat negara pun masih belum  paham sebenarnya apa itu pendidikan seksualitas. Suka atau tidak, mau menerima atau  tidak, bahwa pendidikan seksualitas masih dianggap tabu, masih dinilai tidak perlu diperbincangkan. Jangan nanti ketahuan budaya dalam keluarga masih tradisional kemudian ngeles bahwa pewartanya ngawur, memelintir, dan sejenisnya. Salah satu kekacauan bangsa ini adalah tidak mau mengakui kesalahannya. Sudah tahu salah malah mencari salah orang lain.

Pendidikan seksualitas itu harus dibicarakan, namun tidak sembarangan diperbincangkan.

Salam

Sumber:

https://news.detik.com/berita/3218373/fadli-zon-hukuman-manusiawi-mayoritas-anggota-dpr-akan-terima-perppu-kebiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun