Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ngawur Bukan Hanya Milik Ahoker dan Hater Saja, Ini Buktinya

15 Mei 2016   09:11 Diperbarui: 15 Mei 2016   11:20 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngawur bukan Hanya Milik Ahoker dan Hater Saja, ini Buktinya

Selama ini Ahoker menilai bahwa hater ngawur, demikian juga pihak hater menyatakan apa yang ditulis pendukung Ahok sebagai ngawur, sesat pikir, dan sebagainya. Salah stau buktinya adalah Jati Kumoro, meskipun humor, habul lagi, harusnya juga logis, bukan ngawur, ini beberapa kengawurannya

  • Titi Kuntoro, ngikik lihat jendela suaminya ngablak, terbuka lebar, katanya anaknya sudah SMA, berarti sudah hapal luar dalam, ngapain harus tertawa kecil, paling juga teriak tuh pelihara burung keriputmu, memangnya Titi masih abg yang malu lihat yang ingin banget dilihat?
  • Kuntoro, mendengar ketiwi istrinya balik kanan, ini jelas ngawur tingkat dewa, mana ada usia kelapa empat plus masih malu-malu kucing. Malu-maluin iya.... Balik kanan sangat tidak mungkin. Muring karena istrinya gak pelihara celananya jelas sangat mungkin.
  • Titi lihat peniti, sesaat ngawur kedua, dikatakan Kuntoro mengeluarkan baju, kog Titi lihat. Jelas saja ngawur, ketutupan baju kog bisa lihat, dan komentarnya lebih ngawur jadi ngawur keempat berikut.
  • Titi meraung iya, kog malah tertawa, mana ada pusaka yang disukai tersate malah tertawa. Jelas ngawur kan, langit tingkat sebelas ngawurnya.
  • Lebih ngawur lagi komentar selanjutnya, teman-teman akan tertawa kalau tersate perkututmu, lha memange Pak Kuntoro akan mainin peniti keluar masuk sehingga nusuk perkututnya di tempat pertemuan?
  • Ini paling ngawur, mana bisa empritnya (yang diakui perkutut, atau malu karena sebenarnya gagak, gak tahu persis, bisa tanya Mbak Titi Kuntoro dan Mas Jati Kuntoro kebenarannya. Eh ada yang nyunat dan teman sunatnya pasti tahu, kan dulu banding-bandingan), pakai celana pendek, pas bilang pakai sarung, kog kesate, kalau ada celana, ini plagiat hak prerogatif Prof. Peb yang gak pakai celana.

Coba artikel sependek itu saja ngawurnya gak ketulungan, coba panjang malah bener semua.

Salam Canda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun