Â
Â
10 Masukan Demokrat untuk Pemerintahan, Â Matahari Kembar, dan Peran Bulan dan Matahari
Presiden Soeharto dulu menghapus apapun akses ke Presiden sukarno, termasuk pemikiran dan ide-idenya yang luar biasa bagi bangsa dan kemanusiaan. Tidak heran masih ada hal-hal sensitif mengenai Orde Lama yang terbawa hingga hari ini. semua karena ulah presiden kedua. Sebaliknya, Bung Karno tentu saja tidak akan mendapatkan kesempatan untuk ngriwuki, pemerintahan penggantina, bahkan ada kecenderungan apapun yang berbau Sukarno disingkirkan. Sekian puluh tahun bayang-bayang Pak Karno sama sekali hilang dari Orde Baru.
Suksesi ketiga juga tidak berjalan mulus, karena pergolakan politik dan mahasiswa yang gerah akan KKN menjadikan Pak Habibie jadi presiden sejenak. Relasi kedua presiden juga buruk. Sama sekali tidak ada interaksi keduanya, apalagi ssaling berbalas komentar dan saling menyalahkan. Suksesi buruk namun tidak berpengaruh pada pemerintahan.
Presiden ketiga ke keempat, berjalan dengan baik dan normal. Pemilihan lewat pemilihan MPR dan kedua presiden ini memang negarawan sejati, sama sekali tidak ada riak di antara keduanya. Apalagi saling tuduh atau minta ini itu, tidak ada. Padahal banyak alasan yang bisa dipakai untuk memperkeruh suasana. Hebatnya presiden ketiga dan keempat.
Kembali perang dingin yang ada dalam suksesi kali ini. wapres yang diserahi tugas untuk menggantikan presiden dengan berbagai dalih oleh kubu sebelah. Namun ikatan keduanya yang bagus menjaid hancur berantakan. Perang dingin tercipta, namun tidak ada tudingan kepada ke duanya. Diam dan tidak saling klaim dan ungkit. Sebenarnya untuk pelampiasan kekanak-kanakan banyak dalih dan dalil, namun sama sekali tidak ada.
Perang sangat dingin, presiden kelima beralih ke presiden keenam. Menteri yang tiba-tiba nyalon dan menang ini  membawa pilihan rakyat pertama sebagai presiden membuat hubungan renggang. Sepuluh tahun lagi. Namun nada menuduh, ngriwuki, dan menjelek-jelekan justru sepi dan tidak heboh. Bisa saja dilakukan, namun tidak banyak.
Ini puncak pemerintahan yang seolah ada dua matahari kembar. Pergantian yang sangat mulus, baik, keren, bahkan pesta rakyat, namun ada riak yang menjengkelkan sebenarnya. bagaimana tidak ketika pemerintahan yang lalu malah seperti matahari kembar dengan berbagai manufernya. Namanya pemerintahan dan pembangunan itu ya berkelanjutan, ada yang bagus di masa lalu kalau sesuai akan dilanjutkan, kalau memang berbeda ya harus legawa untuk ditinggalkan.
Sepuluh masukan, lha memangnya masalah-masalah yang dilihat ini tiba-tiba muncul tidak berakar dan berasal dari masa lalu? Pertama, semua hal itu ada akarnya, jangan marah kalau nanti diungkapkan mengapa dulu tidak ada penyelesaian. Kedua, biarkan pemerintah itu menjalankan apa yang menjadi skala prioritasnya, beda lho antarkepala itu melihat persoalan. Ketiga, kalau nanti ada yang mengatakan ada kesalahan di masa lalu emosi lagi, curhat lagi, ngeluh lagi, namun selalu saja mengganggu jalannya pemerintahan yang sedang dibangun.
Masukan itu baik dan harus. Perlu diapreasi tinggi bahwa ada kepedulian dan membantu. Apakah membantu ketika itu justru mengganggu karena adanya pemaksaan dan pandangan yang tidak obyektif karena memiliki kepentingan dan tidak menyeluruh melihat persoalan.
Soal narkoba dan teroris, memangnya baru kali ini ada di bumi Indonesia? Jauh sebelum ini sudah ada, demi persahabatan malah memberikan grasi, ketika ada hukuman mati mengatakan jaga perasaan negara sahabat. Bangsamu sendiri, rakyatmu sendiri meregang nyawa demi kepuasan pencarian cinta dirimu sendiri. Mencari kawan bukan lawan dengan tumbal rakyat yang bergelimpang karena sekarat mengonsumsi narkoba. Hukuman mati ditunda-tunda biar dikenal baik hati, tidak kejam, namun sangat kejam membunuh rakyat sendiri dengan pembiaran menikmati narkoba. Pelakunya bebas, mendapat grasi, dan pemerintah yang menegakkan hukum malah disalahkan.
Soal korupsi, siapa dulu yang mengatakan TIDAK pada KORUPSI? Nyatanya? Semua bintangnya masuk bui, kecuali karena masih menjaga perasaan dan penghormatan saja, bisa menghirup nafas bebas. Semua anak buah masuk bui, apakah tidak karena atasannya juga terlibat? Anak buah mlangkrak didiamkan yang penting menjadi sahabat.
Bulan itu juga bermanfaat dan memberikan keindahan kog. Berganti tugas dengan matahari. Kalau sudah lingsir dan harus berubah menjadi bulan, janganlah memaksa jadi matahari. Ketika bulan beersinar, Â tidak ada yang mencari-cari matahari pun sebaliknya, karena tahu memang bukan waktunya. Tidak perlu pula matahari mengatakan jasanya pada malam, karena semua sudah tahu bahwa memang berjasa. Mengapa harus mengatakan jasa dan prestasi? Karena hanya sedikit yang dibuat, sehingga khawatir akan dilupakan. Jika prestasinya tidak terhitung pasti malah bingung mau mengatakan yang mana. Pendekar yang banyak mulut, biasanya baru tahu satu dua jurus dan belum pernah ikut kejuaraan. Jawara kelas tinggi akan diam, tenang, dan tidak membanggakan capaianya.
Dunia ini rusak itu bukan karena banyaknya orang jahat yang melakukan kejahatannya, justru orang baik yang tidak melakukan kewajibannya dengan benar. Diam saja atau melakukan sepanjang prosedur semata.
Â
Salam
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI